Mark Zuckerberg Buka Lowongan Ahli AI, Tawarkan Gaji Rp 13,5 Miliar per Bulan

Adapun tim Superintelligence di Meta dibangun agar induk Facebook hingga Instagram ini bisa bersaing dengan kompetitor seperti Google hingga OpenAI. 

Namun belum terungkap produk atau layanan apa yang akan dikembangkan oleh tim AI tersebut nanti. Kita tunggu saja.

Baca juga: Mark Zuckerberg Pecat 3.000 Pegawai Imbas AI, Pegawai dari 4 Negara Ini Aman dari PHK Massal

Pakar AI "betah" kerja di Anthropic

Laporan dari perusahaan modal ventura SignalFire menyebutkan bahwa Meta telah kehilangan 4,3 persen talenta AI. Mereka migrasi ke lab AI lain pada tahun 2024.

Jumlah tersebut menandai Meta sebagai perusahaan dengan attrition rate tertinggi kedua setelah Google. 

Attrition rate adalah metrik yang menggambarkan seberapa besar persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Google, menurut SignalFire, memiliki persentase attrition rate 5,4 persen pada tahun lalu. 

Perusahaan modal ventura ini juga memaparkan bahwa Anthropic tercatat memiliki tingkat retensi talenta AI tertinggi, yaitu 80 persen untuk karyawan yang direkrut pada tahun 2021 - Februari 2023. 

Tingkat retensi karyawan yang tinggi sendiri bisa menjadi salah satu indikator bahwa karyawan betah di perusahaan. 

Artinya, Anthropic mampu mempertahankan sumber daya AI-nya dengan lebih baik dibanding perusahaan lain. 

Sebab, perusahaan sejenis lainnya seperti Google DeepMind memiliki tingkat retensi 78 persen, diikuti OpenAI (67 persen), Meta (64 persen), Cohere (64 persen) dan Mosaic (63 persen), dihimpun KompasTekno dari The Register, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Klaim Kemenangan Lawan Israel dan AS, Sebut Zionis Hancur

Baca juga: Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Singkil Ajak Kader Angkat Produk Lokal

Baca juga: Detik-detik Fauziah Bunuh Suaminya Lukman, Jasad 42 Hari Disimpan di Rumah, Ngaku Jadi Korban KDRT