Breaking News

Hadito Pekerja di Riau Tewas Diterkam Harimau, Korban Alami Luka Gigitan dan Cakaran

Lelaki asal Sambas, Kalimantan Barat tersebut meregang nyawa dengan sejumlah luka gigitan dan cakaran harimau di tubuhnya.

Editor: Faisal Zamzami
Foto/medsos via Tribun Pekanbaru
DITERKAM HARIMAU - Seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau tewas akibat diserang harimau sumatera pada Selasa (24/6/2025) malam lalu. Berikut fakta-fakta pekerja di Riau diterkam harimau. 

SERAMBINEWS.COM - Keganasan harimau kembali memakan korban jiwa di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di areal konsesi perusahaan di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tewas diterkam harimau pada Selasa (24/6/2025) malam.

Korban ialah Hadito alias Kuang (23), operator alat berat PT Citra Holindo yang merupakan subkontraktor perusahaan HTI Akasia.

Lelaki asal Sambas, Kalimantan Barat tersebut meregang nyawa dengan sejumlah luka gigitan dan cakaran harimau di tubuhnya.

Ia diserang harimau saat buang hajat di kamar mandi dekat camp pekerja di petak MRWA088601 Distrik Merawang, Teluk Meranti, sekitar pukul 19.30 WIB.

Jasadnya ditemukan 100 meter dari camp dengan kondisi mengenaskan. 

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Pulau Muda, Andika Sing, harimau memang sering muncul di Desa Pulau Muda.

"Memang harimau sering muncul di Desa Pulau Muda ini. Tapi sangat jarang menganggu," ungkapnya kepada Tribun Pekanbaru, Jumat (27/6/2025).

Akan tetapi, Andika heran lantaran kemunculan hewan bernama latin Panthera tigris sumatrae itu meningkat drastis dalam dua bulan terakhir.

Baca juga: VIDEO - Harimau Serang Ternak Warga di Aceh Timur, Masyarakat Diminta Waspada

Biasanya, harimau hanya muncul saat warga pergi ke kebun atau beraktivitas di dekat hutan maupun HTI Akasia perusahaan. Itu pun perjumpaan dengan manusia tidak memunculkan konflik. 

Namun, penampakan dalam dua bulan ini kian intens dan sangat membahayakan keselamatan warga maupun pekerja.

Si kucing besar sering mendekati perkampungan dan memangsa ternak warga. 

Ternak berupa lembu, kambing, hingga ayam selalu jadi sasaran harimau pulau itu. 

"Mungkin hutan semakin sempit. Bisa juga karena ada perusahaan sedang menumbang kayu akasia atau perusahaan sawit yang replanting. Jadi tak ada tempat cari makannya lagi," tutur Andika.

Selain itu, satwa langka itu beberapa kali muncul di jalan utama desa maupun akses perusahaan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved