Video

VIDEO Hilangnya 400 Kg Uranium Iran Picu Kekhawatiran Nuklir, AS dan Israel dalam Bahaya

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Iran untuk segera menjelaskan keberadaan 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60%

Editor: Fadia Azzahara

SERAMBINEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Iran untuk segera menjelaskan keberadaan 400 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60 persen, yang dilaporkan hilang dari situs nuklir negara tersebut. 

Kekhawatiran global meningkat setelah laporan intelijen mengindikasikan bahwa uranium tersebut seharusnya berada di situs Fordow, Natanz, dan Isfahan, yang menjadi target serangan udara oleh Amerika Serikat dan Israel pada 13 Juni 2025.

Baca juga: VIDEO Brigade Al-Qassam Sasar Roket ke Kota Yated, Sirene Menggema di Israel

Pencarian ekstensif pasca-serangan belum menemukan jejak material nuklir sensitif tersebut, memicu kewaspadaan tinggi di Washington dan Tel Aviv.

Seorang juru bicara PBB menyatakan situasi ini sangat serius dan berpotensi mengancam stabilitas regional serta upaya non-proliferasi nuklir global. 

PBB menyerukan Teheran untuk bekerja sama sepenuhnya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan memberikan akses serta transparansi mengenai semua fasilitas nuklirnya, termasuk informasi tentang keberadaan material sensitif ini.

Baca juga: VIDEO Demo di Israel setelah Perang Iran Usai, Massa Desak Serangan Gaza Disetop

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Iran mengenai laporan hilangnya uranium tersebut.

Insiden ini menambah ketegangan yang sudah memuncak di Timur Tengah. 

Analis politik internasional berpendapat bahwa jika keberadaan uranium tersebut tidak dapat dijelaskan dengan memuaskan, ini dapat memicu krisis diplomatik yang lebih besar dan memperburuk hubungan Iran dengan komunitas internasional. 

IAEA diharapkan segera mengeluarkan laporan resmi mengenai hasil investigasinya di situs-situs nuklir Iran dalam beberapa hari mendatang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved