Konflik Rusia vs Ukraina

Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Tewas Usai Hadang Serangan Udara dari Rusia

Pilot tersebut sempat mengarahkan pesawat menjauh dari permukiman, namun tidak sempat melontarkan diri.

Editor: Faisal Zamzami
canva.com
PESAWAT F-16 TERBAKAR - Ilustrasi pesawat F-16 Ukraina yang jatuh pada Jumat (16/5/2025). Seorang pilot jet tempur F-16 Ukraina dilaporkan gugur saat menghadang serangan udara besar-besaran dari Rusia, Minggu (29/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM, KYIV – Seorang pilot jet tempur F-16 Ukraina dilaporkan gugur saat menghadang serangan udara besar-besaran dari Rusia, Minggu (29/6/2025).

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya serangan malam hari oleh Moskwa pada tahun keempat invasi ke Ukraina.

Militer Ukraina menyebut sang pilot berhasil menembak jatuh tujuh target udara, sebelum jet yang dikemudikannya mengalami kerusakan dan jatuh.

Pilot tersebut sempat mengarahkan pesawat menjauh dari permukiman, namun tidak sempat melontarkan diri.

 "Pilot menggunakan seluruh persenjataan yang tersedia dan berhasil menjatuhkan tujuh target. Saat menembak jatuh yang terakhir, pesawat mengalami kerusakan dan kehilangan ketinggian," demikian pernyataan Angkatan Udara Ukraina di Telegram.

Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut serangan terbaru Rusia melibatkan 477 drone serta 60 rudal dari berbagai jenis. 

Sebanyak 211 drone dan 38 rudal berhasil dihancurkan.

Sementara itu, 225 drone lainnya hilang akibat sistem peperangan elektronik atau hanya berupa umpan tanpa bahan peledak.

Serangan tersebut menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah Ukraina, termasuk merusak rumah, infrastruktur penting, serta melukai sedikitnya 12 orang.

Baca juga: Rudal Rusia Tewaskan 5 Orang, Ukraina Balas Serang Jet Tempur di Perbatasan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan dukungan tambahan dari Amerika Serikat dan negara-negara sekutu untuk memperkuat pertahanan udara negaranya.

"Perang ini harus diakhiri. Tekanan terhadap agresor diperlukan, demikian pula perlindungan. Ukraina perlu memperkuat sistem pertahanan udara, hal yang paling melindungi nyawa," ujar Zelensky melalui akun X, dikutip dari Reuters.

Zelensky juga menyampaikan kesiapan Ukraina untuk membeli sistem pertahanan udara buatan AS, serta menaruh harapan pada kepemimpinan, kemauan politik, dan dukungan dari Amerika Serikat, Eropa, serta mitra internasional lainnya.

Serangan yang jarang terjadi juga menyasar wilayah Lviv, Ukraina barat, yang berbatasan langsung dengan Polandia. 

Gubernur setempat melaporkan bahwa infrastruktur penting menjadi target serangan.

Di ibu kota Kyiv, warga terlihat mengungsi ke stasiun bawah tanah usai sirene serangan udara berbunyi. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved