Timur Tengah

Hubungan Suriah-AS Makin Mesra, Trump Akhiri Program Sanksi AS terhadap Suriah

Utusan Khusus AS untuk Suriah Thomas Barrack menggambarkan perintah eksekutif tersebut sebagai "puncak dari proses yang sangat membosankan, terperinci

Editor: Ansari Hasyim
Facebook The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Presiden AS Donald Trump pada Senin menandatangani perintah eksekutif yang secara resmi mengakhiri program sanksi AS terhadap Suriah, menandai perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS.

Langkah ini memungkinkan Suriah untuk terhubung kembali dengan sistem keuangan internasional dan mengikuti pengumuman Trump pada bulan Mei di Riyadh bahwa AS akan mendukung pemulihan pascaperang Suriah.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi bahwa sanksi akan tetap berlaku terhadap mantan presiden terguling Suriah Bashar al-Assad, rekan-rekannya, pelanggar hak asasi manusia, pengedar narkoba, individu yang terlibat dalam aktivitas senjata kimia, ISIS, dan "proksi Iran".

Utusan Khusus AS untuk Suriah Thomas Barrack menggambarkan perintah eksekutif tersebut sebagai "puncak dari proses yang sangat membosankan, terperinci, dan menyiksa" yang ditujukan untuk menghentikan program sanksi secara bertanggung jawab.

"Suriah perlu diberi kesempatan, dan itulah yang terjadi," katanya.

Suriah menyambut baik keputusan Trump

Di platform media sosial X, Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani menyambut baik keputusan tersebut, dengan mengatakan keputusan Trump akan "membuka pintu rekonstruksi dan pembangunan yang telah lama ditunggu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved