Perang Gaza

Prancis dan Malaysia Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Masuknya Bantuan Kemanusiaan

Jika Anda mengatakan tidak kepada Iran (dan) Anda mengatakan ya kepada Israel, kita punya masalah. Cobalah dan selesaikan itu. Namun saya setuju denga

Editor: Ansari Hasyim
REUTERS/Kosay Al Nemer
Ekspresi warga Palestina saat membawa sekarung tepung yang diambil dari truk bantuan di dekat pos pemeriksaan Israel, ketika menghadapi krisis kelaparan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 19 Februari 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendesak gencatan senjata di Gaza dan penyaluran bantuan kemanusiaan di tengah meluasnya kelaparan dan pembunuhan.

Selama konferensi pers bersama di Paris, kedua pemimpin mengatakan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah, menurut kantor berita pemerintah Malaysia Bernama.

"Kami tengah bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Arab Saudi, untuk mencapai tujuan ini. Untuk saat ini, Israel harus mengizinkan bantuan mencapai Gaza," kata Macron.

Anwar menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara dan juga mengutuk serangan Israel baru-baru ini terhadap Iran.

"Jika Anda mengatakan tidak kepada Iran (dan) Anda mengatakan ya kepada Israel, kita punya masalah. Cobalah dan selesaikan itu. Namun saya setuju dengan Anda, kita harus mendesak Iran untuk menggunakan ini untuk metode dan cara damai serta mengizinkan inspeksi, yang telah mereka janjikan (untuk) melakukannya," katanya.

Kebiadaban Israel, Terus Menolak Masuknya Susu Bayi ke Gaza

Marwan al-Hams, direktur rumah sakit lapangan di Gaza, berbicara kepada Al Jazeera tentang memburuknya situasi perawatan kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu.

Berikut ini adalah komentarnya yang diterjemahkan seperti dilansir Serambinews.com dari Al Jazeera:

Situasi di rumah sakit Gaza sangat buruk karena kekurangan bahan bakar.

Penjajah Israel masih mencegah masuknya susu bayi ke Jalur Gaza.

Kami beroperasi dengan sumber daya yang sangat minim, sehingga sangat sulit menangani sejumlah besar orang yang terbunuh dan terluka.

Setahun Barbarisme Israel, Bantai 57.338 Warga Palestina di Gaza dan Melukai 135.957 Orang

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 70 mayat dan 332 orang terluka tiba di rumah sakit di seluruh Gaza selama 24 jam terakhir, Sabtu (5/7/2025).

Sejak Israel memutuskan gencatan senjata dengan Hamas pada 18 Maret, sedikitnya 6.780 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 23.916 terluka.

Sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 57.338 warga Palestina dan melukai 135.957 orang, dengan ribuan korban tambahan terkubur di bawah reruntuhan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved