Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

6 Tentara Israel Tewas dan 10 Terluka dalam Operasi Besar-besaran Pejuang Palestina di Beit Hanoun

Sementara itu, sepuluh lainnya terluka, beberapa kritis selama operasi perlawanan besar-besaran di Beit Hanoun, Gaza utara.

Editor: Faisal Zamzami
khaberni/tangkap layar
EVAKUASI PRAJURIT IDF - Tangkap layar Khaberni, Minggu (9/3/2025) menunjukkan Personel tentara Israel (IDF) mengvakuasi rekan mereka yang terluka menggunakan helikopter. Israel kembali merugi, 9 pasukan serta perwira Zionis jadi korban terkena ranjau di Shejaiyya, Sabtu (10/5/2025). 

Tentara Israel dilaporkan terus bertumbangan di Jalur Gaza karena serangan gerilyawan Hamas.

Terbaru, pada hari Selasa kemarin, (7/7/2025), ada lima personel Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang tewas.

Seorang pejabat pertahanan Israel menyebut kelimanya dijemput maut setelah ada bom meledak di tengah operasi militer IDF di Beit Hanoun, Gaza utara.

Adapun korban luka mencapai 14 orang. Dua di antaranya terluka parah. Tak hanya itu, tentara Israel juga diberondong tembakan saat berusaha mengevakuasi korban terluka.

Menurut Associated Press, tewasnya kelima tentara IDF itu terjadi dua minggu setelah Israel melaporkan ada tujuh tentara yang dibunuh oleh seorang pejuang Hamas.

Eyal Berkovich, seorang jurnalis terkenal Israel, mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas banyaknya tentara IDF yang tumbang.

“Anda (Netanyahu) mengkhotbahkan kemenangan total. Setiap minggu kita mengubur 10 tentara,” ujar Berkovich menyindir, dikutip dari Maariv.

“Sudah berbulan-bulan saya katakan bahwa para tentara ini mati sia-sia di tangan Netanyahu. Kedua tangannya berlumuran darah. Dia mengirim mereka tidak untuk apa pun kecuali melindungi pantatnya.”

Istri Netanyahu, Sara, turut menjadi target sindiran Berkovich. Jurnalis itu meminta Sara untuk menghadiri pemakaman tentara Israel dan menemui keluarganya.

Lalu, Berkovich menyarankan IDF untuk memobilisasi pasukannya.

“Hingga kita memobilisasi pasukan dan mengepung Hamas, kita tidak akan bisa menundukkan Hamas,” ujar Berkovic.

“Darah tentara tak bisa ditumpahkan seperti air. Caranya tidak seperti itu. Pada akhirnya kita harus mencapai keputusan.”

Salah satu kolonel IDF yang bernama Hezi Nehama turut menyoroti banyaknya tentara Israel yang tewas.

Dalam percakapan di radio 103FM, Nehama meminta militer Israel mengubah rencana militer di Gaza. Dengan nada frustrasi, dia juga mengklaim metode yang digunakan Israel tidak efektif.

 
Seperti Berkovic, Nehama mengatakan Israel harus memobilisasi seluruh personel IDF di selatan Poros Netzarim dan Morag demi menundukkan Hamas.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved