Konflik Palestina vs Israel

Tahap 1 Rencana Perdamaian Gaza Disetujui, Hamas Desak Trump Pastikan Israel Patuhi Kesepakatan

Hamas mengatakan, kesepakatan telah dicapai untuk mengakhiri perang di Gaza yang akan memastikan penarikan pasukan Israel

Editor: Amirullah
YouTube Channel 4 New
ISRAEL SERANG GAZA - Tangkapan layar menunjukkan detik-detik Israel melakukan serangan udara ke Kota Gaza pada Senin (15/9/2025). Tahap 1 Perdamaian Gaza Disetujui, Hamas Desak Trump Pastikan Israel Patuhi Kesepakatan 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas akhirnya menyetujui tahap pertama dari rencana perdamaian yang disebut-sebut sebagai terobosan besar dalam konflik dua tahun terakhir di Gaza.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial pada Rabu (8/10/2025), Trump menyebut kesepakatan itu mencakup penghentian pertempuran dan pembebasan setidaknya sebagian sandera serta tahanan dari kedua belah pihak.

“Ini berarti semua sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, tahan lama, dan abadi,” tulis Trump, dikutip dari AP News.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas berencana membebaskan seluruh 20 sandera yang masih hidup pada akhir pekan ini. Sementara itu, militer Israel dijadwalkan mulai menarik diri dari sebagian besar wilayah Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Tabrakan Truk CPO dan Mobar Masuk Jurang, Satu Meninggal, Tiga Luka-Luka

Hamas Desak Trump

Hamas mengatakan, kesepakatan telah dicapai untuk mengakhiri perang di Gaza yang akan memastikan penarikan pasukan Israel serta masuknya bantuan dan pertukaran sandera dan tahanan.

Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan kesepakatan itu tercapai setelah "negosiasi yang bertanggung jawab dan serius" atas proposal Presiden AS Donald Trump.

Hamas lantas mendesak Trump dan para mediator untuk memastikan Israel melaksanakan semua ketentuan yang disepakati tanpa penundaan atau perubahan.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan di media sosial, "Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa mereka semua pulang."

Netanyahu mengatakan, ia akan mengadakan pertemuan dengan pemerintah Israel untuk menyetujui kesepakatan tersebut.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Trump dan timnya dari lubuk hati saya yang terdalam atas komitmen mereka terhadap misi suci ini untuk membebaskan para sandera kami," kata Netanyahu.

Baca juga: Tabrakan Truk CPO dan Mobar Masuk Jurang, Satu Meninggal, Tiga Luka-Luka

Kata Erdogan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan tidak adil atau realistis untuk membebankan beban pencapaian perdamaian di Gaza hanya pada Hamas dan Palestina.

Menurutnya, Israel harus menghentikan serangannya agar upaya perdamaian dapat berhasil.

Berbicara kepada anggota parlemen dari partainya, Erdogan mengatakan Israel tetap menjadi hambatan utama bagi perdamaian di Gaza meskipun ada rencana Presiden AS Donald Trump.

"Perundingan gencatan senjata di Mesir, yang dihadiri oleh para pejabat Turki, sangat penting," ujarnya, Rabu.

"Perdamaian bukanlah burung bersayap tunggal. Meletakkan seluruh beban perdamaian pada Hamas dan Palestina bukanlah pendekatan yang adil, tepat, atau realistis," tegas Erdogan, yang mengulangi bahwa Hamas adalah "kelompok perlawanan."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved