Berita Pidie

Buka Akses Perpustakaan di Puskesmas, Dipersip Pidie Usulkan Bantuan 1.000 Buku

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Dispersip Kabupaten Pidie mengusulkan bantuan 1.000 buku ke Perpusnas RI.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: IKL
SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pidie, Turno Junaidi, mengunjungi pustaka Puskesmas Kembang Tanjong, Selasa (8/7/2025). 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat atau IPLM, sebagai pengukuran terhadap usaha yang dilaksanakan pemerintah kabupaten, guna membina hingga mengembangkan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat untuk mencapai budaya literasi masyarakat.

Saat ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atau Dispersip Kabupaten Pidie mengusulkan bantuan 1.000 buku ke Perpusnas RI.

Untuk diketahui, IPLM salah satu Indikator Kinerja Utama atau IKU, untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata. 

IPLM berupa angka agregrat dari tujuh Unsur Pembangun Literasi Masyarakat atau UPLM terdiri dari sejumlah komponen kunci yang saling berkaitan mencakup pemerataan layanan perpustakaan atau UPLM1.

Lalu, ketersediaan koleksi bacaan yang memadai atau UPLM2, ketersediaan tenaga perpustakaan yang terlatih atau UPLM3, tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan atau UPLM4 dan jumlah perpustakaan yang dibina sesuai standar nasional atau UPLM5.

Kemudian, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan literasi/ TPBIS (atau UPLM6 hingga jumlah anggota perpustakaan atau UPLM7. 

"Nah, itu butuh dukungan dan semangat bersama untuk meningkatkan indikator yang selalu dinilai secara nasional. Karena tidak mungkin kami bekerja sendiri, semoga tidak perlu mempersepsikan dengan ego sektoral. Artinya semua untuk bendera Pemerintah Kabupaten Pidie," tegas Kadispersip Pidie, Turno Junaidi, kepada Serambinews.com, Selasa (8/7/2025).  

Menurutnya, setelah aktif bergerak ke Rutan dan Lapas di Kabupaten Pidie, Dispersip Kabupaten Pidie kembali bergerak ke puskesmas, yang ada di Kabupaten Pidie sebagai calon penerima bantuan buku dari Perpusnas RI, sebagai wujud memperkuat kecakapan literasi masyarakat Kabupaten Pidie.

Ia menyebutkan, lima puskesmas yang diadvokasi untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. 

Adalah Puskesmas Sakti, Puskesmas Peukan Baro, Puskesmas Mane, Puskesmas Ujong Rimba dan Puskesmas Kembang Tanjong. 

"Kami berharap akan semakin tumbuh akses perpustakaan di berbagai lembaga pemerintah. Langkah itu kamu lakukan, sebagai upaya pemerintah Pidie mengejar nilai UPLM," ungkap Turno.

Dikatakan, perpustakaan pada lingkup layanan kesehatan, memainkan peran yang sangat krusial, jauh melampaui sekadar tempat penyimpanan buku seperti pemahaman selama ini. 

"Tapi, keberadaannya sangat penting untuk mendukung keputusan klinis berbasis bukti, pendidikan berkelanjutan, penelitian dan kesejahteraan untuk pasien," ujarnya. 

Menurutnya, ada beberapa alasan utama mengapa perpustakaan sangat penting di layanan jesehatan dalam literatur. Antara lain, sebagai perpustakaan sumber informasi berbasis bukti ilmiah, mendukung penelitian dan inovasi yang sedang digalakkan dalam layanan publik.

Juga sebagai tempat pengelolaan informasi, ruang kolaborasi dan pembelajaran. Konon lagi, dimamfaatkan untuk praktikum/ magang mahasiswa, sekaligus tempat buat laporan atau menyusun karya tulis.

Kata Turno, yang terpenting perpustakaan memberikan akses informasi, untuk pasien dan keluarga dengan memaksimalkan fungsi promosi kesehatan.

Dikatakan, idealnya perpustakaan merupakan ruang publik inklusif yang memberdayakan masyarakat sebagai referensi ilmu. 

Juga memiliki struktur kelembagaan yang kuat, desain ruang yang menarik, koleksi yang bervariasi, pustakawan yang berkualitas, layanan yang prima hingga memiliki jaringan kerjasama yang luas. Selain itu, perpustakaan menerapkan peraturan yang jelas.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pidie, Turno Junaidi, memperhatikan buku bacaan di perpustakaan Puskesmas Kembang Tanjong, Selasa (8/7/2025).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pidie, Turno Junaidi, memperhatikan buku bacaan di perpustakaan Puskesmas Kembang Tanjong, Selasa (8/7/2025). (SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR)

" Untuk itu, kami akan menjalankan fungsi pembinaan layanan perpustakaan yang ada sehingga semangat pengelola perpustakaan yang sering volunteer tersebut, tentunya akan tetap tumbuh di tengah-tengah darurat literasi saat ini. 

Juga rendahnya perhatian dari lingkungan keberadaan perpustakaan, kami harus tetap support mereka," ungkapnya. 

Kepala Puskesmas Peukan Baro, dr Syarifah Nurul Alam, menjelaskan, dirinya sangat berharap adanya bantuan buku tahun ini dari Perpusnas RI. 

Puskesmas Peukan Baro, diawal tahun 2025, pastinya saat ini sebelum adanya bantuan dari Perpusnas, makanya berharap Kadispersip Pidie, untuk memfasilitasi hadirnya perpustakaan di Puskesmas Peukan Baro.

" Saat itu, Pak Turno menggangguk akan memfasilitasi jadirnya pustaka di puskesmas. Terimakasih kepada Bapak Kepala Perpusnas RI, yang mengetahui isi hati kami untuk bantuan tersebut," kata dr Syarifah. 

Pustakan Hadir di Puskesmas

Di sisi lain, Kepala Dispersip Pidie, Turno Junaidi, mengungkapkan, Dispersip tergerak untuk menghadirkan perpustakaan di layanan puskesmas, meski pun terbatas koleksi buku bacaan.

Tapi, yang terpenting Dispersip Pidie telah menjadikan puskesmas sebagai pusat pengetahuan dinamis yang memberdayakan profesional kesehatan, pasien dan keluarga pasien.

Sebab, aktivitas menunggu merupakan pekerjaan yang membosankan. Tentunya, disela-sela menunggu itu dimamfaatkan warga untuk membaca di perpustakaan di puskesmas. 

"Makanya, Dispersip akan menghadirkan layanan perpustakaan di puskesmas, untuk menggaet warga membaca buku," kata Kadispersip Pidie, saat berkunjung ke Puskesmas Kembang Tanjong. 

Kunjungan itu diterima Kepala Puskesmas Kembang Tanjong, dr Zahara Mutia, MKM didampingi sejumlah staf pengelola perpustakaan Puskesmas Kembang Tanjong. 

"Kami ucapkan terimakasih atas kepedulian Pemerintah Pusat melalui  melalui Perpusnas RI, terhadap bantuan 1.000 buku dan rak yang tiap tahun dikirimkan ke lokasi penerima bantuan. Tahun ini, kita telah usulkan bantuan buku untuk perpustakaan di layanan kesehatan," ujarnya. 

Kepala Puskesmas Sakti, Nurasiah, SKM, mengatakan, dirinya senang terhadap kepedulian Pemkab Pidie, sekaligus kerjasama dalam berbagai bentuk lainnya, dengan Dispersip Pidie, termasuk perpustakaan keliling. "Juga pembinaan kearsipan di layanan kami," jelas Kepa Puskesmas Sakti. 

Hal senada dikatakan, Kepala Puskemas Ujong Rimba, Faisal SKM, menyebutkan, puskesmas sangat mendukung peningkatan perencanaan dan pencapaian beberapa indikator pelayanan kesehatan di Kabupaten Pidie, sebagai standar pelayanan minimal.

"Kami berharap kepada Pak Turno sebagai mantan pejabat eselon IV, eselon III sampai pernah menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, agar dengan kepakarannya dapat membantu kami di puskesmas," jelasnya. 

"Kami siap kalau memang butuh dukungan, silakan hubungi saja jangan pikir “hana peng”.  Kepuasan kerja bukan soal duit, kita harus akrab dengan teori Maslow, semua kegiatan butuh kerjasama karena kita makhluk sosial," ujar Turno Junaidi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved