Timur Tengah

Pangkalan AS dan Israel di Asia Barat Masuk dalam Jangkauan Tembak Iran

Ia menekankan bahwa gencatan senjata "diberlakukan pada musuh" setelah mereka menahan operasi balasan Iran yang dahsyat, seraya mencatat bahwa Iran-la

Editor: Ansari Hasyim
khaberni/tangkap layar
RUDAL ANTARBENUA - Rudal antarbenua milik Iran, Khaybar yang dilaporkan sudah digunakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk menyerang Tel Aviv, Israel pada Minggu (22/6/2025). Iran menolak tunduk terhadap segala bentuk pembatasan atas kekuatan rudalnya dan tetap berkomitmen melakukan pengayaan uranium di dalam wilayahnya. 

SERAMBINEWS.COM - Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara utama Angkatan Bersenjata Iran, menyatakan Senin malam bahwa Amerika Serikat adalah "pihak utama yang bertanggung jawab atas agresi" yang menargetkan Iran.

Dalam wawancara eksklusif untuk Al Mayadeen, Shekarchi menyatakan bahwa Iran tidak memulai perang tetapi menanggapi dengan tegas dalam waktu 12 hari konfrontasi dengan serangan dahsyat yang menimbulkan "kerusakan signifikan" pada musuh-musuhnya.

Ia menekankan bahwa gencatan senjata "diberlakukan pada musuh" setelah mereka menahan operasi balasan Iran yang dahsyat, seraya mencatat bahwa Iran-lah yang meluncurkan rudal dan pesawat tanpa awak terakhir sebelum konfrontasi berakhir.

Kerugian besar dan sensor media

Shekarchi mengungkapkan bahwa sejumlah pusat militer, keamanan, dan penelitian Israel hancur total. Ia juga melaporkan kerusakan parah pada pasukan AS di Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar yang ia sebut sebagai "negara sahabat".

Ia menggarisbawahi bahwa sebagian besar kerugian yang diderita musuh berada di bawah tekanan media yang sangat ketat. 

"Kami tidak percaya apa yang dipublikasikan AS dan entitas Zionis tentang kerusakan tersebut," katanya.

Brigadir jenderal Iran menantang kredibilitas narasi Barat, dengan mengatakan, "Jika musuh benar-benar demokratis dan jujur, biarkan mereka mengungkapkan kekalahan mereka kepada dunia." 

Ia mencatat bahwa pesawat nirawak dan rudal Iran telah menembus pertahanan udara paling canggih dan bahwa "wilayah udara entitas Zionis telah terekspos kepada kita."

Pangkalan AS dan Israel di Asia Barat dalam jangkauan tembakan Iran

Ia menegaskan bahwa banyak serangan Iran mengenai target "strategis", dan mencatat bahwa Teheran masih memiliki banyak target strategis tambahan.

Shekarchi mengatakan musuh mengalami "demoralisasi" oleh sifat target yang diserang, sampai pada titik di mana pasukan militernya, bukan para pemukim, harus mundur ke tempat perlindungan.

Ia juga mengungkapkan bahwa pasukan Iran telah menjatuhkan banyak pesawat tak berawak AS dan Israel, membuktikan kemampuan Iran untuk mempertahankan geografinya yang luas.

Iran "bertekad untuk menanggapi dengan kekuatan yang menghancurkan terhadap setiap upaya agresi baru," Shekarchi memperingatkan, menegaskan bahwa pangkalan AS dan Israel di Asia Barat berada dalam jangkauan tembakan Iran.

Iran akan 'melewati semua garis merah' jika terjadi agresi

Ia memperingatkan AS dan "Israel" serta para pendukungnya agar tidak melanggar gencatan senjata, dan menekankan bahwa kesalahan apa pun akan dibalas dengan respons yang "menghancurkan".

Shekarchi menegaskan bahwa pembalasan Iran "akan lebih merusak daripada sebelumnya," dengan menggunakan taktik militer baru yang tak terduga.

Ia mengatakan bahwa negaranya tidak bermaksud memperluas lingkaran perang, tetapi menekankan bahwa respons Iran akan "kuat dan menyeluruh, meliputi seluruh kawasan."

"Jika terjadi kesalahan atau agresi, kami akan melewati semua garis merah," tegas brigadir jenderal Iran itu.

Shekarchi menegaskan kembali hubungan damai Iran dengan negara-negara tetangganya, seraya menunjukkan bahwa Teheran "berusaha menjauhkan segala bentuk bahaya dari kawasan tersebut, yang mana Presiden AS Donald Trump tengah mendorongnya ke dalam ketegangan."

'Kekuatan militer yang maju dan merusak'

Mengenai kemampuan pertahanan Iran, Shekarchi mengatakan negara itu memiliki "kekuatan militer yang canggih dan merusak," memproduksi senjatanya secara mandiri, memperbaruinya dengan cepat, dan tidak takut terlibat dalam konfrontasi yang berkepanjangan.

"Ilmuwan dan teknisi kami mampu memproduksi senjata canggih tanpa dukungan asing," tegasnya, seraya menjanjikan bahwa persenjataan Iran dapat mengubah hasil konflik apa pun.

Shekarchi juga bersumpah bahwa AS akan "merasakan kepahitan" respons Iran terhadap agresi apa pun.

Brigadir Jenderal Shekarchi menjelaskan bahwa Angkatan Bersenjata Iran "menggunakan senjata untuk menanggapi secara proporsional sifat agresi," dan menambahkan, "Kami memiliki banyak kejutan yang akan Anda lihat di lapangan."

Ia mencatat bahwa hanya sebagian kecil angkatan bersenjata Iran yang berpartisipasi dalam konfrontasi saat ini, dengan pengerahan Pasukan Quds, unit angkatan laut, dan kontingen Basij tergantung pada sifat agresi.

Angkatan bersenjata Iran "telah menggunakan kemampuan mereka dengan bijaksana dalam perang ini," tegasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved