Waspada Angin Kencang Intai Aceh, Berpotensi Tumbangkan Pohon

“Angin umumnya bertiup dari tenggara menuju timur laut Aceh,”kata Dedi. Ia meminta masyarakat untuk tetap akan potensi pohon tumbang saat angin kencang melanda.

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda mengimbau agar masyarakat untuk waspada akan potensi angin kencang dalam beberapa hari kedepan, Kamis (10/7/2025).

Forecaster on Duty BMKG SIM, Dedi, mengatakan, potensi angin kencang tersebut berkisar 5-20 Km/jam. Namun, saat ini mulai dari siang menjelang, kecepatan angin bisa meningkat antara 10-30 Km/jam.

“Angin umumnya bertiup dari tenggara menuju timur laut Aceh,”kata Dedi.

Ia meminta masyarakat untuk tetap akan potensi pohon tumbang saat angin kencang melanda.

Terlebih dalam beberapa hari kedepan juga sejumlah wilayah di Aceh berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Hal itu disebabkan saat ini terpantau adanya daerah belokan angin dan konvergensi.

Kemudian adanya kondisi suhu muka laut yang hangat di Perairan Utara dan Timur Aceh dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air). 

Beberapa kondisi tersebut dan juga faktor lokal berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Provinsi Aceh.

Daerah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat itu meliputi, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Langsa dan Lhokseumawe.

Ia juga meminta masyarakat untuk waspada potensi Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah  longsor, angin kencang dan lainnya akibat hujan lebat yang terus menerus maupun dengan durasi lama.

“Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik rintik di daerah  pegunungan maka masyarakat di sarankan untuk meninggalkan daerah  lerengan serta wilayah aliran sungai,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Siapkan Payung! Hujan Guyur 8 Kecamatan di Aceh Jaya, Cek Prakiraan Cuaca BMKG Per 10 Juli 2025