Berita Aceh Timur

Al-Farlaky Rela Rogoh Rp 100 Juta untuk Kitab Idharul Haq, Ternyata Bukti Otentik Kerajaan Pereulak

Al-Farlaky sampai membuat sayembara khusus berhadiah uang tunai Rp 100 juta bagi penemu Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil Peureulak.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Saifullah
Foto: gambar hanya ilustrasi
KITAB IDHARUL HAQ - Kolase ilustrasi Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil Peureulak dan Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky. Bupati menggelar sayembara berhadiah Rp 100 juta untuk menemukan kitab yang berisikan bukti tentang keberadaan Kerajaan Islam Peureulak. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Keberadaan Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil Peureulak ternyata sangat menyita atensi Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky.

Bahkan untuk menemukan kitab kuno tersebut, orang nomor satu di Aceh Timur ini rela merogoh kantong hingga Rp 100 juta.

Alfarlaky sampai membuat sayembara khusus berhadiah uang tunai Rp 100 juta bagi penemu Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil Peureulak.

Tingginya minat Bupati Aceh Timur tersebut bukan tanpa alasan.

Sebab, Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil disebut-sebut sebagai satu-satunya bukti otentik akan keberadaan Kerajaan Islam Peureulak

Sayembara ini disampaikan langsung Alfarlaky dalam dalam Haul Sultan Alaidin Said Maulana Abdul Aziz Syah ke-1223 Hijriah yang digelar di Dusun Bandar Khalifah, Gampong Bandrong, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Kamis (10/7/2025). 

"Bagi penemu Kitab Idharul Haq yang asli dan bisa dibuktikan secara autentik keasliannya, saya akan berikan Rp 100 juta secara cuma-cuma," tuturnya. 

Pernyataan itu dilontarkan Bupati lantaran tidak ada jejak sejarah secara ilmiah yang membuktikan bahwa Peureulak sebagai tempat Kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara. 

Hal itu juga didasari tidak adanya penemuan artefak dan manuskrip-manukrip kuno. 

Menurut Al-Farlaky, tidak ada pembuktian secara harfiah itu menjadi kelemahan bagi Kabupaten Aceh Timur dalam mengungkap sejarah tersebut. 

Oleh karena, itu ia dengan gamblang menyatakan sayembara tersebut ke publik agar sejarah Peureulak tak hilang ditelan zaman. 

"Kelemahan kita selalu dipembuktian,” papar Bupati.

“Dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi menemukan bahwa disitu adanya Kerajaan Islam dan pesantren,” urai dia. 

“Namun hari ini yang dipertanyakan di mana jejak itu,” tukas Al-Farlaky. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved