Syariat Islam

Dewan Minta Pasien di IGD RS Meuraxa Dipisahkan antara Pria dan Wanita

Ia berharap ke depan agar tersedia ruang yang terpisah, hal itu sesuai dengan nilaI-nilai penerapan syariat islam di Kota Banda Aceh.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
DPRK Banda Aceh meminta kepada Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa agar melakukan pemisahan antara pasien pria dan wanita, terutama di ruang instalasi gawat darurat (IGD). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – DPRK Banda Aceh meminta kepada Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa agar melakukan pemisahan antara pasien pria dan wanita, terutama di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PAN DPRK Banda Aceh, Sofyan Helmi.

Ia berharap ke depan agar tersedia ruang yang terpisah, hal itu sesuai dengan nilaI-nilai penerapan syariat islam di Kota Banda Aceh.

Selama ini, IGD RS Meuraxa memang tidak ada pemisahan antara pasien yang masuk.

Sehingga kondisi itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian pasien dan menyampaikan kondisi itu kepada anggota dewan.

Permintaan itu juga sudah disampaikan oleh Sofyan Helmi secara resmi kepada Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, lewat pandangan umum Fraksi PAN dalam siding paripurna pertanggungjawaban APBK Banda Aceh, pekan lalu.

Dalam bulan ini, RS Meuraxa memang menyedot banyak sorotan dari anggota DPRK Banda Aceh, terutama mengenai pelayanannya. Mulai penataan wajah IDG, jalur ramp di ruang Al Huda, hingga pelayanan oleh para nakes.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved