Berita Viral

Diduga Jadi Korban Doxing, Warga Lumajang Terima Belasan Paket COD Bernilai Puluhan Juta

"Total nilai barangnya lebih dari Rp 20 juta. Saya tidak pernah memesan makanan, barang elektronik, ataupun springbed. Semua pesanan itu dari toko ber

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
KOMPAS.COM
Agus Harianto, seorang warga yang tinggal di Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diduga menjadi korban penyalahgunaan data pribadi atau doxing. 

Diduga Jadi Korban Doxing, Warga Lumajang Terima Belasan Paket COD Bernilai Puluhan Juta

SERAMBINEWS.COM--Agus Harianto, seorang warga yang tinggal di Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diduga menjadi korban penyalahgunaan data pribadi atau doxing.

Data pribadinya diduga disebarluaskan secara tidak bertanggung jawab oleh pihak yang tidak dikenal.

 Akibat insiden ini, Agus menerima belasan paket berstatus cash on delivery (COD) yang tidak pernah ia pesan.

Dalam kurun waktu lima hari, berbagai paket terus berdatangan ke rumah Agus.

Ia mengaku tidak mengenal pengirim maupun mengetahui isi pesanan tersebut sebelumnya. 

Baca juga: Viral! Sayembara Bunuh Donald Trump di Iran, Tawarkan Rp 184,9 Miliar Bagi yang Bisa Bawa Kepalanya

Anehnya, barang-barang yang dikirim bukanlah produk murah, melainkan sejumlah barang bernilai tinggi.

Adapun rincian barang yang diterima Agus meliputi:

1 unit televisi

4 unit PlayStation 4

3 unit laptop

1 unit headphone

3 unit kasur

1 unit akuarium

Baca juga: Lagunya Viral Berkat Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Tampil di Riau 20-24 Agustus, Ini Profilnya 

Tak hanya merepotkan, kejadian ini juga membuat Agus merasa khawatir dan tidak nyaman, apalagi setiap pengiriman mengharuskannya membayar sejumlah uang secara langsung.

Dugaan sementara, data pribadi Agus telah disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab melalui platform daring.

"Total nilai barangnya lebih dari Rp 20 juta. Saya tidak pernah memesan makanan, barang elektronik, ataupun springbed. Semua pesanan itu dari toko berbeda, tetapi akun pemesannya sama, memakai nama saya," ujar Agus Sabtu (12/7/2025) dikutip via Kompas.com.

Agus menjelaskan bahwa pelaku diduga menggunakan identitas dirinya untuk membuat akun di berbagai platform daring seperti Gojek dan Shopee. Melalui akun-akun tersebut, pelaku kemudian melakukan pemesanan fiktif secara massal.

Semua barang hasil pesanan dikirimkan ke alamat yang tercantum di KTP Agus, yaitu rumah orangtuanya.

Padahal, Agus sendiri telah lama pindah dan kini tinggal di rumah pribadinya di Kelurahan Jogotrunan.

Agus menceritakan bahwa beruntung orangtuanya tidak langsung membayar saat menerima paket.

Baca juga: 3 Video Syur Diduga Lisa Mariana dan Pria Bertato Viral, Berujung Dilapor Polisi

 Mereka sempat menghubunginya terlebih dahulu untuk memastikan, sehingga pembayaran bisa dicegah.

Meski demikian, situasi tersebut tetap membuat keluarganya merasa cemas.

"Untungnya orangtua saya tidak langsung membayar, mereka sempat menelepon dulu. Tapi kami tetap waswas. Kurirnya juga ada yang marah-marah karena merasa ditipu," tambahnya.

Lebih lanjut, Agus menduga bahwa rentetan kiriman paket tersebut ada kaitannya dengan aktivitasnya di dunia maya. Ia diketahui cukup aktif di media sosial TikTok sebagai seorang influencer.

Selama ini, Agus sering menggunakan platform tersebut untuk menyampaikan kritik terhadap berbagai isu, termasuk kebijakan pemerintah.

"Sering bikin konten nyolek pemerintah, kadang juga dapat ancaman. Ada yang bilang, ‘awas, paket datang’, dan sebagainya," ujarnya.

Terkait insiden ini, Agus telah melaporkannya ke Polres Lumajang.

Baca juga: Profil Dika, Penari Cilik Pacu Jalur Riau yang Viral dengan Gaya Aura Farming, Ini Asal Tariannya

Namun, ia menyadari bahwa proses hukum untuk mengusut kasus doxing seperti ini tidaklah mudah dan bisa memakan waktu lama.

Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, membenarkan bahwa pihaknya saat ini sedang menangani beberapa laporan terkait dugaan doxing yang masuk ke Polres Lumajang.

 Ia menyatakan bahwa semua laporan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.

"Iya memang ada beberapa laporan doxing yang masuk ke kami dan masih kami lakukan penyelidikan," kata Alex.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Selain itu, Alex menekankan pentingnya kewaspadaan saat menerima pesan digital, bahkan jika pesan tersebut berasal dari kontak yang dikenal.

"Imbauannya hati-hati saat menggunakan gadget, jangan sembarangan klik pesan, meskipun itu dari orang yang kita kenal," tuturnya.

Baca juga: Daftar Negara Paling Makmur di Dunia: Denmark Tempati Peringkat Pertama, Indonesia Termasuk?


 BACA BERITA LAINNYA DISINI

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved