Banda Aceh
Inovatif, Mahasiswa USK Ciptakan Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Manfaatkan Air Sisa AC
Setiap harinya, sebanyak 150 liter air berhasil dikumpulkan dari total 10 unit AC yang beroperasi selama 10 jam....
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dua mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) menghadirkan inovasi pemanfaatan air sisa AC sebagai solusi penyiraman tanaman secara otomatis dengan tujuan, mengurangi pemborosan air serta mendukung sistem penyiraman yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Proyek tersebut dikembangkan oleh Alya Irzan Ramadhani dan Rizkiya Dwi Atikah. Sistem ini telah diimplementasikan di Laboratorium Terpadu di mana air buangan dari AC dikumpulkan dalam tandon dan digunakan untuk menyiram tanaman secara otomatis, berdasarkan tingkat kelembaban tanah. Selain itu, tim taman tetap dapat melakukan penyiraman manual jika dibutuhkan.
Setiap harinya, sebanyak 150 liter air berhasil dikumpulkan dari total 10 unit AC yang beroperasi selama 10 jam. Dengan adanya sistem ini, pengelola gedung dapat menghemat penggunaan air bersih untuk keperluan penyiraman tanaman di sekitar Laboratorium Terpadu.
Untuk memastikan sistem ini dapat digunakan secara optimal, tim juga melakukan sosialisasi kepada pengelola gedung dan tim taman. Dalam sosialisasi ini, mereka diperkenalkan dengan cara kerja sistem serta bagaimana pemanfaatan air sisa AC dapat mengurangi pemborosan air dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Inovasi ini kami kembangkan sebagai solusi yang bisa diterapkan secara luas, khususnya di daerah yang memiliki banyak unit AC. Sistem ini bekerja secara otomatis dan tidak memerlukan biaya operasional yang tinggi,” ujar Alya, penanggung jawab pengembangan teknis dalam keterangannya yang diterima, Minggu (13/7/2025).
Proyek tersebut merupakan bagian dari Innovillage 2024, sebuah program yang didukung oleh Telkom Indonesia untuk mendorong inovasi sosial berbasis teknologi.
Di bawah bimbingan Rahmad Dawood dan Hendrik Leo, dua dosen di Departemen Teknik Elektro dan Komputer USK. Dalam penerapannya, sistem ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Gampong Darussalam, khususnya dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air yang tersedia.
Sementara Rizkiya menambahkan, keberlanjutan proyek ini juga bergantung pada partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan sistem.
“Kami berharap sistem ini bisa terus digunakan dan dikembangkan lebih lanjut, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan lebih banyak bangunan di Gampong Kopelma Darussalam yang mulai menerapkan konsep serupa, sehingga air sisa AC yang sebelumnya terbuang sia-sia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan lingkungan sekitar.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.