Isi Safari Subuh di Al-Falah Sigli, Dai Asal Bireuen Kupas 7 Komponen Zikir Utama

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Dai kondang asal Kabupaten Bireuen, Ustaz Muhammad Arifin SPd, mengisi Safari Subuh di Masjid Al-Falah, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Minggu (13/7/2025). 

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Jamaah Safari Subuh (JSS) Kabupaten Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie 

Dalam ceramah selama 40 menit, pengasuh pengajian di Gampong Pantee Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen itu mengupas secara terperinci tujuh kompenen utama dalam zikir. 

Menurut ayah delapan anak itu, fadhilat zikir memiliki manfaat besar dalam menopang jiwa dan fisik terhadap beragam pengumuman interaksi dalam kehidupan. 

Apalagi jika dikontiyukan sejak pagi hingga petang dalam keseharian.

Dengan lebih banyak baik di pagi hari, petang hingga malam hari.

Maka zikir itu sebenarnya itu mengingat kepada Allah SWT selaku maha pencipta. 

Baca juga: Zikir Dan Doa Warnai Peringatan 1 Muharam 1447 H di Pijay, Wabup: Jadikan Momentum Introspeksi Diri

"Maka ketika seseorang banyak mengingat-Nya, maka dipastikan Allah SWT memgingat setiap hamba yang membasahi bibir dan hati dengan zikir dan malah dalam hadits menyebabkan perbedaan orang zikir itu seperti orang hidup dan mati," ujarnya dihadapan seribuan Jamaah.

 Jadi orang berzikir itu selalu hidup dalam tatanan kehidupannya. 

Sedangkan orang yang tak berzikir ia sama halnya orang tak hidup, meski ia berjalan di muka bumi.  Ia tak jauh bedanya seperti bangkai berjalan.

Secara menyeluruh ada tujuh komponen zikir utama yang menjadi fokus setiap muslim. 

Pertama sekali adalah zikir lisan, yaitu lisan yang terus berzikir lewat lidah. Ada zikir Subhanallah. Lalu Lailah Ha Illah Muhammadur Rasulullah. Bismillah, Allahumma Tawaqqaltu 'Alallah dan lainnya sebagainya. 

Zikir itu, memperbaharui segala kebaikan sendi-sendi kehidupan. Dampak berzikir membuat seseorang tampil tegas, kuat, dimudahkan rezeki, dimudahkan segala urusan.  

Komponen kedua, zikir mata, yaitu dengan melihat dan menangis dengan menumpahkan air mata terutama dalam kesendirian.  

Baca juga: Peringati Tahun Baru Islam, Zikir Salawat hingga Doa Bergema di Masjid Al Falah Sigli

Sebab, orang berzikir dengan menumbahkan air mata, maka ia masuk dari salah satu manusia yang mendapat perlindungan Allah di Yaumil Masyar. 

Nah dalam hal ini termasuk juga dalam berzikir lewat membaca kitab Suci Al-Quran. 

Sebab Al-Quran itu diturunkan dalam keadaan sedih, maka membacanya dipatutkan untuk menangis. 

Kompnen ketiga, zikir lewat telinga, yaitu dengan melatih zikir apa yang sering didengarkan. 

Ini termasuk bagi setiap hamba yang menghadapi sakaratul maut, bayi yang baru lahir dengan zikir syahadat tain. 

Lalu komponen keempat,  zikir lewat tangan, yaitu dengan sering memberi atau berbagi. Lewat berbagi akan meringankan audit segala apa atau amal. Khususnya harta kita peroleh di akhir nanti akan di audit Tuhan. 

Komponen kelima adalah zikir ke badan dengan memberikan hak-haknya. Yaitu dengan berolahraga, makan yang halal thaiyiba. 

"Tuhan mencintai hambanya yang memiliki kekuatan fisik yang baik dalam menunaikan ibadah terhadap-Nya," ujarnya. 

Baca juga: Lima Kecamatan di Subulussalam Tuntaskan MTQ

Lalu keenam komponen zikir lewat Qalbu atau hati dengan rasa takut dan selalu berhaapa atas ridha Allah SWT.  

Yakinkan segala urusan lewat zikir itu akan mempermudahkan dampak akhir dari sebuah amalan.

Terakhir komponen ke tujuab, yaitu zikir jiwa, yaitu zikir yang dimuladhamahkan atau yang diseringkan dalam setiap hari dengan tak pernah meluputkannya. 

Salah satu Kalimat Tauhid. Serahkan diri dan jiwa kita kepada Nya sebagai barang 'Dagangan' dengan Tuhan.

"Latihkan jiwa untuk Ridha maka ia senantiasa menerima segala ketentuan Tuhan dalam mewarnai di setiap hidupnya," ungkapnya. (*) 

Baca juga: 330 Calon Bintara Perwira Karier TNI AD Kodam IM Lulus Seleksi, 18 Orang Anak Yatim