Perjuangan Perpanjangan Dana Otsus 2025
Andai Dana Otsus Tak Diperpanjang, Ketua MPU Aceh Sebut Potensi Munculkan Benih Ketidakpercayaan
“MPU, ulama, bagian daripada berusaha dan juga berdoa agar pemerintah pusat mengabulkan permohonan masyarakat Aceh...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali menyampaikan, suasana konflik selama 30-an tahun ditambah musibah tsunami, membuat provinsi ini sulit keluar dari sejumlah problem yang ada bila tanpa bantuan pemerintah.
Usulan Pemerintah Aceh dan DPRA terkait perpanjangan dana Otsus dan penambahan menjadi 2,5 persen dari plafon DAU nasional melalui revisi UUPA, menurutnya sesuatu yang sangat bagus.
“MPU, ulama, bagian daripada berusaha dan juga berdoa agar pemerintah pusat mengabulkan permohonan masyarakat Aceh terkait 2,5 persen dana Otsus itu,” ucap Tgk Faisal di pesantren setempat, kawasan Sibreh, Sukamakmur, Aceh Besar, Minggu (13/7/2025).
Pimpinan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Mahyal Ulum Al-Aziziyah itu mengatakan, Aceh menempuh waktu yang cukup lama dalam kondisi tidak bisa membangun karena konflik, ditambah musibah tsunami. Sehingga bila usulan ini ditolak pusat, akan memunculkan kembali benih-benih ketidakpercayaan masyarakat.
Dikatakannya, perdamaian Aceh yang sudah diperjuangkan dengan susah payah dan pengorbanan selama ini, sudah selayaknya pemerintah pusat memberikan dukungan untuk pembangunan Aceh melalui kelanjutan dana Otsus.
“Kalau misalnya pemerintah tidak mengabulkan kemauan ini, maka yang kita prediksi bahwa benih-benih kembali ketidakpercayaan dari masyarakat akan muncul,” ujar sosok yang akrab disapa Abu Sibreh itu.
Sosok pimpinan dayah itu juga menggarisbawahi, penggunaan dana Otsus itu selama ini sudah berada pada posisinya, tetapi masih kurang tepat. Banyaknya problem di Aceh, geografis yang luas, ditambah dengan lebih dominannya pembangunan fisik, sehingga lupa memperhatikan penggunaan-penggunaan yang bisa menghasilkan ekonomi.
“Makanya dari itu, yang membuat penggunaan dana Otsus selama ini kurang nampak karena bukan pada pemberdayaan ekonomi, tapi kepada pembangunan-pembangunan fisik,” ungkap Abu Sibreh.
Dia berharap, agar pembangunan Aceh ke depan dapat dilanjutkan terutama dari sisi ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia, semua pihak baik Pemerintah Aceh, DPRA dan masyarakat kompak satu suara terhadap keberlanjutan dana Otsus ini.
“Insya Allah kalau kita berjuang dan berdoa bersama-sama, tentu ada nilai lain yang membuat pemerintah pusat akan memperhatikan kita,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.