Berita Lhokseumawe

Isi Workshop Jurnalistik Dasar, Dosen Komunikasi Unimal Dorong Mahasiswa Melek Data

Tapi soal bagaimana kita menyampaikan fakta yang relevan dan bisa dipertanggungjawabkan untuk kepentingan publik," jelas Masriadi,

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
Dok panitia
WORKSHOP JURNALIS - Dosen Ilmu Komunikasi Unimal Masriadi Sambo, MKomI tampil sebagai pemateri dalam Workshop Jurnalistik Dasar yang diadakan LPM Al-Kalam UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Sabtu (12/07/2025). 

Tapi soal bagaimana kita menyampaikan fakta yang relevan dan bisa dipertanggungjawabkan untuk kepentingan publik," jelas Masriadi,

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh (Unimal) Masriadi Sambo, MKomI tampil sebagai pemateri dalam Workshop Jurnalistik Dasar.

Acara  yang diadakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Kalam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe, Sabtu (12/07/2025).

Kegiatan bertema berkarya dengan data, menggali Fakta dengan Rasa” berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Lhokseumawe.

Sedangkan Materi Psikologi komunikasi, disampaikan oleh Zainal Bakri MKomI.

Masriadi memberikan penekanan kuat pada pentingnya keterampilan menggunakan data terbuka (open data) dalam kerja jurnalistik, terutama di era digital saat ini.

"Jurnalisme data bukan sekadar angka dan grafik.

Tapi soal bagaimana kita menyampaikan fakta yang relevan dan bisa dipertanggungjawabkan untuk kepentingan publik," jelas Masriadi, yang akrab disapa Dimas.

Ia menegaskan perbedaan mendasar antara data pribadi dan data publik, serta pentingnya memahami batasan etika dan hukum dalam penggunaannya.

“Data pribadi tidak bisa kita publikasikan sembarangan, karena itu hak privat.

Jurnalisme harus fokus pada data yang menyangkut kepentingan masyarakat luas,” ujar Dimas.

Selain itu, Dimas juga menekankan pentingnya menghormati lisensi data.

Menurutnya, setiap data yang digunakan harus melalui proses perizinan, terlebih jika data tersebut bukan milik umum.

Menutup sesi pelatihan, Dimas mengajak peserta, terutama mahasiswa, untuk aktif menulis secara konsisten melalui media sosial maupun platform digital lainnya.

Ia menekankan bahwa kemampuan menulis tidak datang secara instan, melainkan perlu dilatih melalui pengalaman dan keberanian mencoba.

“Mulailah menulis. Jangan takut salah. Dari kesalahan, kalian akan belajar dan berkembang.

Tulisan yang kuat harus berbasis data dan punya pijakan rujukan yang jelas,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved