Sosok Siswanto, Penjaga Kos yang Mondar-mandir Intip Kamar Diplomat Arya Daru, Dicurigai Netizen
Dalam rekaman CCTV, Siswanto terlihat mondar mandir pada pukul 00.27 WIB setelah Arya Daru sempat terlihat membuang sampah pada 22.30 WIB .
SERAMBINEWS.COM - Kasus kematian Arya Daru seorang diplomat menyita perhatian publik lantaran menyimpan banyak misteri.
Hingga kini Polisi masih belum menyimpulkan kematian Arya Daru apakah dibunuh atau bunuh diri.
Di sisi lain, Siswanto sebagai penjaga kos terekam CCTV mondar-mandir di depan kamar Arya Daru.
Sosok penjaga kos yang terekam CCTV mondar-mandir di depan kamar indekos diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di Guest House Gondia di Jalan Gondangdia Kecil No. 22, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), akhirnya terungkap.
Penjaga kos tersebut bernama Siswanto. Ia disebut disuruh oleh istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, untuk memeriksa kamar Arya karena tidak bisa dihubungi. Aksi Siswanto bolak-balik kamar Arya Daru terekam kamera CCTV.
Ia mondar-mandir di depan kamar Arya pada Pukul 00.27 WIB dan 05.20 WIB pada hari Arya ditemukan meninggal dengan wajah terlilit lakban kuning, Selasa (8/7/2025).
Andi, penjaga Toko Rokok Elektrik di depan kos Arya, membenarkan bahwa sosok yang mondar-mandir pada malam hari terekam CCTV itu adalah Siswanto.
Siswanto adalah penjaga dari lokasi tewasnya Arya di indekos Guest House Gondia.
"Itu penjaganya, Siswanto namanya yang malam-malam itu buka baju nggak pakai kacamata tetapi perawakannya dia (Siswanto)," kata Andi, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari Warta Kota.
Andi menjelaskan bahwa Siswanto sering curhat kepadanya terkait dengan kejanggalan tewasnya Arya Daru.
Siswanto kini mengalami stres akibat diperiksa polisi sebagai saksi dalam kasus kematian diplomat muda ini.
"Dia curhat, stres ditanyaiin terus. Dia nggak tahu apa-apa (soal kematian Arya Daru)," tutur Andi.
Andi menyebut bahwa Siswanto kembali dijemput oleh sejumlah orang pada Sabtu (12/7/2025).
Akan tetapi, Andi tidak mengetahui apakah orang yang menjemput Siswanto itu adalah anggota polisi atau bukan.
"Pas dia masuk sini, tidak lama ada yang jemput, pakai mobil," ucap Andi.
"Dia sambil ngelihatin saat cabut (pergi), seperti ketakutan," imbuhnya.
Dalam rekaman CCTV, Siswanto terlihat mondar mandir pada pukul 00.27 WIB setelah Arya Daru sempat terlihat membuang sampah pada 22.30 WIB .
Ia tidak mengenakan baju karena ia taruh di pundak dan hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak.
Sesekali ia menengok ke arah kamar Arya Daru sambil memegang handphone.
Pada pukul 05.20 WIB, Siswanto kembali mondar-mandir sambil membawa sapu.
Kali ini ia mengenakan kemeja putih, bercelana pendek, dan sandal jepit.
Di sisi lain, ternyata ada akses pintu lain di TKP ditemukannya jenazah Arya Daru.
Pintu indekos di sisi kanan tidak dilengkapi dengan akses ketat, hanya dilengkapi dengan gembok saja.
Sementara itu, pintu kos sisi kiri yang menuju kamar kosan Arya Daru dilengkapi dengan kotak sidik jari dan kartu akses, sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk ke kosan tersebut.
"Biasanya di sini tuh penghuni kos selalu pakai akses di sini khusus buat kamar yang di sini aja. Dan sebelah kanannya ada penghuni lain dan masuknya itu ada pintu lain juga," kata Andi.
"Saya yang tahu, yang pakai akses ini doang ya (pintu masuk ke kosan Arya Daru), yang itu (sisi kanan) enggak," tuturnya.
Menurut Andi, penghuni kos tidak pernah saling bertukar akses pintu masuk dan keluar.
Artinya, penghuni kos yang berada di sisi kanan selalu masuk dan keluar di sisi kanan, begitu juga sebaliknya dengan penghuni kosan di sisi kiri, mereka selalu masuk dan keluar dari sisi yang sama.
"Saya tahunya terbatas ya (akses masuk ke arah kosan Daru) tapi saya enggak pernah mastiin ke dalam. Soalnya tahunya kalau penghuni sebelah (sisi kanan) ya keluarnya lewat sebelah. Selalu lewat sini. Nggak pernah kayak dia masuk sana (pintu kanan) keluar dari sini (pintu kiri)," ucapnya.
Baca juga: VIDEO - Viral! Misteri Kematian Diplomat Kemenlu: CCTV Ungkap Kronologi dan Gerak Gerik Mencurigakan
Kata Polisi
Polda Metro Jaya masih menyelidiki penyebab pasti kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan yang terjadi di indekos, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Sejumlah rekaman CCTV menjadi salah satu kunci penting dalam mengungkap kasus ini.
Beberapa cuplikan memperlihatkan aktivitas mencurigakan, sementara sebagian lain menampilkan proses penjaga kos membuka kamar ADP atas permintaan istri korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan alasan penjaga indekos diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan mondar-mandir di depak kamar korban pada malam sebelum penemuan jenazah, Selasa (8/7/2025).
Ade menyebut penjaga kos itu diminta istri Arya untuk mengecek kamar korban karena ponsel suaminya tidak bisa dihubungi.
Penjaga kos itu sempat terekam kamera CCTV mondar-mandir dan menengok kamar melalui jendela.
"Istrinya minta penjaga kos untuk cek kamar Arya Daru karena handphone suaminya tidak bisa dihubungi,” kata Ade Ary, Sabtu (12/7).
Sebelumnya, dalam rekaman CCTV bertanggal 8 Juli pukul 00.27 WIB, terlihat seorang laki-laki yang mengenakan sarung dan baju disampirkan mondar-mandir di depan kamar Arya.
Laki-laki itu sempat berusaha menengok ke arah kamar sambil terlihat berbicara melalui ponsel dengan seseorang.
Kemudian, pada pukul 05.20 WIB atau sebelum Arya ditemukan tewas, laki-laki itu kembali ke depan kamar korban.
Laki-laki yang diketahui sebagai penjaga kos tersebut mengenakan kemeja putih dan celana pendek.
Penjaga kos kembali menengok kamar sambil membawa sapu, kemudian berbalik arah.
Ade Ary mengungkapkan, istri Arya terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada Senin (7/7) sekitar pukul 21.00 WIB atau beberapa jam sebelum ditemukan tewas.
Sang istri mencoba kembali menghubungi Arya keesokan paginya, tetapi tidak beroleh jawaban. Sang istri pun meminta penjaga kos memeriksa kamar korban karena khwatir.
Pada Selasa (8/7) pagi, penjaga kos bersama satu orang lain membuka jendela kamar yang diketahui sudah dicongkel.
Penjaga kos dan rekannya menemukan Arya tewas di dalam kamar dengan kondisi kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
Berdasarkan olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau barang hilang di kamar Arya.
Polisi menemukan sidik jari Arya di lakban yang melilit kepalanya, tetapi belum bisa dipastikan apakah lakban tersebut ditempelkan oleh korban sendiri atau orang lain.
Keterangan Polda Metro mengenai penjaga kos sesuai dengan pernyataan Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandi.
Rezha menyebut istri korban yang berada di Yogyakarta meminta penjaga kos mengecek suaminya karena tidak bisa dihubungi sejak subuh.
”Karena ditelepon tidak aktif, istrinya lalu menghubungi penjaga kos. Setelah dicek dan pintu diketuk tapi tak ada respons, akhirnya kamar dibuka paksa,” kata Rezha dikutip Kompas.id.
Pihak kepolisian sendiri masih mendalami penyebab kematian Arya dan menunggu hasil otopsi.
Polisi telah mengamankan sejumlah rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Misteri Tewasnya Arya Diplomat Kemlu, Rekaman CCTV Baru Ungkap Gerak Gerik Penjaga Kos Depan Kamar
Penyelidikan Selesai Seminggu
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyatakan bahwa pihaknya menargetkan penyelidikan kasus kematian ADP rampung dalam waktu satu minggu.
“Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital seperti laptop. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” kata Karyoto, Kamis (10/7/2025) malam.
Ia mengakui belum membaca hasil visum secara lengkap.
Polisi juga berencana memanggil saksi ahli sesuai bidang untuk memperkuat proses penyelidikan.
"Kalau visum itu bukan saksi, nanti ahli yang akan bicara," katanya.
Hingga saat ini, empat saksi telah diperiksa, yaitu pemilik indekos, penjaga, tetangga kamar, dan istri korban.
Barang bukti yang diamankan meliputi lakban, kantong plastik, dompet, sarung, dan pakaian korban.
Polisi juga menemukan sejumlah obat-obatan seperti obat sakit kepala dan obat lambung di dalam kamar ADP.
Namun, belum ada indikasi kaitan obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian.
Satu hal yang masih jadi tanda tanya adalah sidik jari ADP yang ditemukan pada permukaan lakban.
Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban itu dipasang sendiri oleh korban atau oleh pihak lain.
Penyelidikan masih terus berjalan, dengan penyidik mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memastikan penyebab pasti kematian sang diplomat.
Baca juga: Bahrul Jamil Resmi Dilantik Sebagai Sekda Aceh Besar Definitif
Baca juga: Bupati Aceh Timur Larang PPPK Rangkap Jabatan, Ini Sanksinya
Baca juga: Naik atau Turun? Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam dan Antam per Gram, Senin 14 Juli 2025
VIDEO - PM Israel Panik! Kabur Dari Rumah saat Dikepung Massa Pendemo |
![]() |
---|
Bacok Anggota TNI hingga Tewas di Wonosobo, Pelaku Ditangkap Bersama Kekasihnya di Rumah Kosong |
![]() |
---|
VIDEO Israel Laporkan Ada 20 Ribu IDF Terluka Sejak Perang Dimulai |
![]() |
---|
Tragis! Prajurit TNI Ditikam dari Belakang Saat Lerai Keributan di Restoran |
![]() |
---|
Jenazah Bocah Perempuan Dalam Karung di Konawe, Pelaku Ditangkap, Korban Dilecehkan Sebelum Dibunuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.