Stunting

Pijay Peringkat III Penanganan Stunting Tingkat Provinsi

Disebutkan pencapaian peringkat III dalam Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Tahun 2025 ini tidak

Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Dok Dinkes dan KB Pijay 
PIAGAM PENGHARGAAN - Bupati Pijay, H Sibral Malasyi MA SSos ME (tengah) memperlihatkan piagam penghargaan penanganan stunting tingkat Provinsi Aceh yang turut disaksikan Kepala Bappeda, T Muhalil SE MSi (kiri) dan Kadiskes Eddy Azwar SKM MKes (dua kanan), Senin (14/7/2025) siang di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh.   

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) meraih peringkat III dalam penanganan stunting tingkat Provinsi Aceh.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Tahun 2025 di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Senin (14/7/2025) siang. 

Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Pijay, Eddy Azwar SKM MKes kepada Serambinews.com, Selasa (15/7/2025).

Disebutkan pencapaian peringkat III dalam Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Tahun 2025 ini tidak terlepas berkat dukungan semua pihak selama tiga tahun secara berturut-turut yaitu sejak 2022 hingga 2024.

"Maka Pijay meraih peringkat terbaik III kategori Persentase Keluarga Berisiko Stunting (PKBS) sehingga mendapatkan minimal 1 pendampingan tertinggi Tahun 2024 yang diterima oleh Bupati, H SibralMalasyi MA SSos ME," sebut Eddy Azwar SKM MKes 
Dijelaskan Eddy Azwar, atas torehan penghargaan lewat piagam itu maka Pijay dalam hal ini Dinkes dan KB melakukan penandatanganan PK dengan OPD KB yang diwakili oleh Kadinkes dan KB yang disaksikan langsung oleh Bupati Pidie Jaya, Biro Isra Setdaprov Aceh dan Kepala Perwakilan  BKKBN Aceh.

Dijelaskan juga, bahwa Kabupaten Pijay sebelumnya telah berhasil menurunkan angka stunting tiga tahun secara berturut-turut 37,8 persen (SSGI, 2022) menjadi 29,4 persen (SKI, 2023) dan menjadi 26,6 persen (SSGI, 2024). 

Menurut Eddy Azwar bahwa, komitmen penangann stunting  tidak terlepas berkat kerja sama dan kolaborasi semua pihak dengan inovasi masing-masing SKPK.

"Apalagi saat ini BKKBN sedang mengembangkan  dengan program Quick Win-nya berupa Gerakan orang tua asuh cegah stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) dan sistim pelaporan berbasis AI," jelasnya.

Ditambahkan juga, komitmen Pijay saat ini  terus berupaya menurunkan angka stunting melalui kegiatan intervensi nutrisi dan non nutrisi dengan gerakan amal bagi keluarga berisiko stunting. 

"Pada prinsipnya program ini adanya swadaya dan juga menggunakan dana Corporate Social Responsibilty CSR," ungkapnya.  (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved