Pidie

BKKBN Aceh Sebut 4.885 Keluarga di Pidie Berisiko Stunting 

“Kita mengapresiasi atas dukungan semua pihak. Dengan dilaksanakan kegiatan ini semoga dapat memotivasi dan memfasilitasi kegiatan pelayanan KB

Editor: Nur Nihayati
IST
FOTO BERSAMA - Wakil Bupati Pidie, Alzaizi dan istrinya Ny Mona serta Kepala BKKBN Aceh Safrina Salim MKes, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pidie Nurhanisah SSTP MM berfoto bersama dengan pegawai lainnya setelah menggelar kegiatan fasilitasi intensifikasi dan pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah khusus di Puskesmas Glumpang Baro, Pidie, Rabu (16/7/2025). 

Kegiatan intensifikasi KBKR itu dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim, SKM, MKes. Kegiatan itu digelar sesuai dengan Intruksi Presiden tahun 2022 melalui Kementerian Dalam Negeri Tentang BKKBN dan Wilayah Khusus Perbatasan. Untuk itu.

Pemerintah Aceh melalui BKKBN Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan intensifikasi dan integrasi pelayanan KBKR di setiap kabupaten perbatasan penghubung yang ada di Aceh.

Di sisi lain, Kepala BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim SKM MKes menyampaikan saat ini tercatat untuk Kabupaten Pidie sebanyak 4.885 keluarga berisiko stunting dan harus didampingi. 

Pendampingan ini harus dilakukan dari masa hamil hingga masa anak berusia dua tahun. 

Safrina Salim mengatakan peran pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Kemenag sangat  penting dalam membina para ibu hamil maupun Catin serta balita untuk mencegah terjadi stunting.

Dinas Kesehatan diminta untuk terus melakukan sosialisasi tentang cara mencegah stuting, khususnya kepada para ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi  agar calon banyinya sehat. 

Ibu-ibu juga harus diberikan edukasi agar tahu cara memakai kontrasepsi yang sehat dan aman. 

Selain itu, sebutnya peran Kementerian Agama juga sangat penting untuk para Catin agar mereka tahu bagaimana menghadapi rumah tangga ke depan, agar mereka menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Ditambahkan, bahwa peran orang tua sangatlah penting untuk mencegah anak stunting. Lebih-lebih peran seorang ibu, karena  salah satu penyebab terjadi stunting dikarenakan kurangnya asupan ASI. 

Maka dari itu sangatlah penting bagi bayi untuk tercukupi ASI dari ibunya sampai umur dua tahun.

Sementara itu, acara berlangsung tertib ini dihadiri juga Unsur Muspika Kecamatan Glumpang Baro antara lain, Kapolsek Iptu Aidil Saputra Ssos, Camat Glumpang Baro Jabannur SHI MAP dan Danramil Letda Samsul Bahri.

 

 

 

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved