Wirausaha

Omzet Pedagang Gorengan di Aceh Singkil Anjlok, Ini Penyebabnya

Sebagian pedagang ada yang mengaku penurunan omzet jualan gorengan terjadi

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/DEDE ROSADI
PENJUAL GORENGAN: Pedagang gorengan di kawasan Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis (17/7/2025). 

Laporan Dede Rosadi l Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Omzet pedagang gorengan di Kabupaten Aceh Singkil, mengalami penurunan. 

Menurut pengakuan para pedagang hal itu terjadi sejak akhir Ramadhan 1446 Hijriah lalu. 

Saat Ramadhan gorengan masih jadi kuliner populer paling diburu jelang buka puasa.

Sebagian pedagang ada yang mengaku penurunan omzet jualan gorengan terjadi sejak setahun lalu.

Penurunan omzet disinyalir akibat anjloknya daya beli masyarakat Aceh Singkil. 

Baca juga: Siti Wulan Ponakan Gubernur Jualan Gorengan karena Gaji Honorer Tak Cukup, Raup Rp 2 Juta Sehari

Lantaran proyek pembangunan yang bersumber dari APBK Aceh Singkil 2025, sebagai sektor utama pendorong pergerakan ekonomi masyarakat di batas samudera Hindia, itu belum dimulai. 

Belum lagi faktor efisiensi anggaran yang membuat ASN harus mengencangkan ikan pinggang. 

Cik Nuri warga Pulo Sarok, Singkil, yang telah belasan tahun berjualan gorengan mengatakan, sehari-hari membuat sekitar 200 gorengan dalam berbagai jenis. 

Mulai pisang molen, bakwan, tempe goreng dan tahu goreng. 

"Kalau dulu selalu habis dan lebih banyak lagi, sekarang kadang-kadang tidak habis," kata Cik Nuri, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya penurunan omzet jualan tersebut terjadi sejak dua tahun terkahir. 

Kasman pedagang gorengan di pinggir jalan Singkil-Singkil Utara, kawasan Gosong Telaga Barat, mengatakan hal sama. 

Penjualan gorengan cukup tinggi terakhir dirasakan pada Ramadhan lalu. 

"Jualan lebih laris dulu, mungkin ekonomi melemah. Tapi namanya jualan kadang tidak menentu, bisa cepat habis bisa juga sisa," kata Kasman.

Sesuai namanya gorengan merupakan makanan yang dibuat dengan cara digoreng minyak panas.

Jenis gorengan populer di Aceh Singkil, beragam. Mulai dari pisang molen, goreng pisang biasa, tempe goreng, tahu dan aneka jenis goreng lainnya.

Tidak ada catatan resmi kapan goreng masuk ke Aceh Singkil

Diperkirakan mulai dikenal ketika Aceh Singkil, jadi penghasil kayu medio 80-an.

Pedagang gorengan merupakan penduduk lokal yang belajar secara otodidak. Mulanya makan yang digoreng hasil bumi lokal. 

Seperti singkong, pisang, ubi jalar dan makanan olahan dari dua bahan baku tersebut.

Seiring perkembangan zaman, masuk tempe dan tahu sebagai bahan baku goreng. 

Dua bahan pokok itu, dibuat oleh para perantau ke wilayah Aceh Singkil. Kemudian diolah oleh para pedagang gorengan yang tersebar di berbagai wilayah itu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved