Video

VIDEO - Tangis Haru Wali Siswa di MIN 1 Banda Aceh

Suasana haru biru, bercampur aduk antara senang dan sedih menyelimuti halaman madrasah itu, Selasa (15/7/2025).

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Seminar parenting yang dilaksanakan MIN 1 Banda Aceh pada Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), sukses menyentuh hati ratusan siswa baru, wali siswa, dan para guru.

Suasana haru biru, bercampur aduk antara senang dan sedih menyelimuti halaman madrasah itu, Selasa (15/7/2025).

Hampir semua wali murid menangis, bahkan ada yang tersedu-sedu tak sanggup menahan emosi. Ada juga yang berusaha keras menahan rasa, agar air tak mengucur di mata.

Baca juga: Beda dari yang Lain, Wali Murid MIN 1 Banda Aceh Juga Ikut MATSAMA

Pemandangan itu terlihat saat Ustadz Wahyu Rezeki, mengajak semua siswa baru MIN 1 merenungkan perjuangan dan kasih sayang orang tua.

Juga sebaliknya, ketika ustadz meminta orang tua mengingat-ingat, apa sudah memenuhi kebutuhan anak, kebutuhan yang kecil saja tapi berdampak besar, seperti memeluk dan memuji.

Puncak keharuan terjadi saat satu per satu siswa diminta maju ke hadapan orang tuanya, lalu membasuh kedua kaki orang tuanya.

"Lihatlah betapa banyak debu dan lelah yang melekat di kaki ayah dan bunda kalian. Inilah pengorbanan mereka demi membawa kalian sampai bisa sekolah di sini," ucap Ustadz Wahyu dengan suara bergetar.

Baca juga: Gandeng Koramil Kuta Alam, Ratusan Pelajar MTsN 1 Model Banda Aceh Ikut Pelatihan PBB dalam MATSAMA

Tangis pun pecah. Antara percaya dan tidak. Semua wali murid sama sekali tak menduga, atas permintaan ustadz, anak-anak itu menurut, dan melakukannya sepenuh hati.

Semua wali murid, siswa baru, dan yang menyaksikan larut dalam “terapi hati”.

Agenda MATSAMA
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Banda Aceh melaksanakan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) selama empat hari sejak hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025) hingga hari ini, Kamis (17/7/2025).

Ada yang berbeda pada MATSAMA di madrasah ini. Selain siswa-siswi baru, semua wali siswa juga ikut serta dalam program tersebut. 

Kepala MIN 1 Banda Aceh, Usman SPdI kepada Serambinews.com mengatakan, keterlibatan orang tua wali siswa pada kegiatan MATSAMA ini bertujuan menyamakan persepsi dan sinergi antara madrasah dan wali siswa, dalam proses mendidik anak-anak.

Usman menyampaikan apresiasi kepada seluruh wali siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Baca juga: Kakakanwil Kemenag Aceh Resmi Buka MATSAMA di MTsN 1 Model Banda Aceh


"Kehadiran bapak/ibu hari ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk memajukan pendidikan anak-anak. Mari terus bersinergi menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah yang unggul," ujar Usman saat membuka seminar.

Pada hari kedua MATSAMA, orang tua bersama anak-anaknya bersama-sama mengikuti seminar parenting yang menghadirkan pakar pengasuhan anak, Ustadz Wahyu Rezeki.

Seminar ini digelar dengan tujuan utama memperkuat kolaborasi antara MIN 1 Banda Aceh dan orang tua dalam mendidik anak.

Ketua Panitia MATSAMA MIN 1 Banda Aceh yang juga Koordinator Kesiswaan, Munandar SPd MPd mengatakan, pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah.

Menurutnya, anak-anak akan tumbuh optimal jika ada keselarasan antara nilai yang diajarkan di madrasah dan di rumah.

"Karena itu, seminar ini kami desain untuk menyamakan visi, sekaligus memberikan bekal pengasuhan yang baik bagi orang tua," kata Munandar.

Ia menyebutkan, beberapa poin yang dibahas dalam seminar parenting tersebut, meliputi:
•    Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter– Membangun akhlak mulia dimulai dari rumah
•    Komunikasi Efektif antara Guru dan Wali Murid– Pentingnya keterbukaan untuk memantau perkembangan anak
•    Menghadapi Tantangan Pengasuhan di Era Digital– Tips mengawasi anak tanpa mengekang kreativitas mereka
•    Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif– Kolaborasi menyiapkan fasilitas belajar yang mendukung.  
Munandar mengharapkan kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai seremoni tahunan, tapi menjadi awal dari hubungan yang erat antara madrasah dan keluarga.

"Kami berencana membuat forum komunikasi rutin antara wali murid dan guru, mungkin dalam bentuk grup WhatsApp atau pertemuan bulanan," tambah Munandar.

Sementara itu, Ustadz Wahyu Rezeki menyampaikan materi dengan gaya interaktif dan penuh semangat. Founder HCI ini memberikan banyak tips praktis, seperti cara memotivasi anak tanpa tekanan dan mengenali bakat sejak dini.  

"Tidak ada anak yang bodoh. Setiap anak punya kelebihan masing-masing. Tugas kita sebagai orang tua dan guru adalah menemukan potensi itu dan mendukungnya dengan sepenuh hati," kata Wahyu.
Ia juga mengajak orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan psikologis anak.

"Jangan sampai karena sibuk bekerja, kita lupa memperhatikan kebutuhan emosional mereka. Sebuah pelukan dan pujian tulus bisa menjadi penyemangat terbaik bagi anak," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved