Berita Pidie

Pemkab Pidie Evaluasi 876 Pangkalan Elpiji

Sebanyak 876 usaha pangkalan gas elpiji 3 Kg akan dievaluasi oleh Tim Pengawasan LPG Bersubsidi Pemkab Pidie.

Editor: mufti
Serambi Indonesia
ILUSTRASI 

Jika masih ada pangkalan menjual harga yang tidak sesuai atau penyimpangan kenaikan harga, maka akan dilakukan pencabutan izin. APRIADI, Plt Asisten II Setdakab Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sebanyak 876 usaha pangkalan gas elpiji 3 Kg akan dievaluasi oleh Tim Pengawasan LPG Bersubsidi Pemkab Pidie. Evaluasi itu guna mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi yang terjadi di kabupaten setempat. 

Plt Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Pidie, Apriadi kepada Serambi, Selasa (16/7/2025) mengatakan, Pemkab akan membuat surat edaran yang ditandatangani Bupati bersama Forkopimda. 

Menurutnya, surat edaran itu untuk pangkalan yang melakukan pelanggaran akan dicabut Izin, sekaligus dibawa ke ranah hukum. Tentunya tindakan itu dilakukan setelah diberikan surat peringatan (SP) dua kali.

Selain itu, kata Apriadi, Tim Pengawas elpiji 3 Kg Bersubsidi akan mengevaluasi pangkalan sebagai langkah pembinaan jika masih melakukan pelanggaran. Setelah itu, tentunya akan disanksi secara tegas, sehingga menjadi efek jera bagi pangkalan supaya lebih sehat menjalankan usahanya.

Apriadi menyebutkan, evaluasi terhadap 876 pangkalan elpiji dilakukan setelah Tim pengawasan gas elpiji 3 Kg Bersubsidi menggelar rapat koordinasi dan evaluasi sebagai tindak lanjut pembinaan. Rapat itu dihadiri perwakilan delapan agen gas elpiji 3 Kg di Pidie. 

Menurutnya, tim pengawas sudah melakukan sidak turun ke agen hingga ke pangkalan, seiring adanya laporan keluhan masyarakat terkait harga elpiji 3 kg dijual di atas HET yang ditetapkan Pemkab.

Ia mengungkapkan,  rapat koorinasi itu untuk menyampaikan permasalahan yang ditemui di lapangan. Antara lain, tim menemukan harga gas elpiji 3 Kg di pangkalan dijual di atas HET.

Lalu, pangkalan menjual atau meminjamkan tabung ke kios-kios pengecer, sehingga gas elpiji 3 kg banyak beredar di kios pengecer.

Kemudian, perizinan pangkalan tidak sesuai dengan wilayah operasional, yang diduga membawa tabung elpiji 3 kg ke luar daerah. Tak hanya itu, pangkalan tidak melayani warga sekitar dan lebih mengutamakan untuk menjual ke kios pengecer.

“ Saya rasa, ini permasalahan yang perlu diperhatikan sekali untuk kita mencari solusi, agar distribusi elpiji 3 kg bersubsidi ini tepat sasaran," tegasnya.

Menurutnya, ditemukan sebagian pangkalan masih menjual dengan harga Rp 25 ribu  per tabung. Ada pun harga yang seharusnya dijual pangkalan Rp 18 ribu per tabung. Sebab, elpiji 3 Kg subsidi pemerintah sudah ada untungnya. "Ini juga menjadi salah satu titik permasalahan dalam pendistribusian elpiji 3 Kg," jelasnya.  

Untuk itu, sebutnya, tim pengawasan akan melakukan pengawasan atau sosialisasi kepada pangkalan yang menyalurkan gas elpiji 3 kg.

Makanya, kata Apriadi, Pemkab Pidie dengan unsur Polres dan Kejaksaan Pidie sebagai Tim Pengawasan LPG 3 Kg Bersubsidi akan melakukan pengawasan  bersama  dan secara berkala kepada delapan agen dan 876 pangkalan di Pidie.

Dengan demikian, penyaluran dapat berjalan sesuai ketentuan. Ia menambahkan, saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk elpiji 3 Kg berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pidie harus dijual Rp 18.000 per tabung. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved