Berita Aceh Utara

Bocah Jatuh dari Jembatan Tanpa Pengaman di Pirak Timu Aceh Utara, Retak Tulang Paha dan Pinggang

Korban bernama Amar Ridhana, asal Alue Bungkoh, terjatuh bersama sepeda yang didayungnya

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
JATUH DARI JEMBATAN - Warga berupaya mengevakuasi seorang bocah yang terjatuh dari jembatan tanpa pengamanan di perbatasan Desa Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timu dengan Desa Leubok Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Sabtu (19/7/2025). 

Korban bernama Amar Ridhana, asal Alue Bungkoh, terjatuh bersama sepeda yang didayungnya saat melintasi jembatan penghubung antara Gampong Alue Bungkoh dan Gampong Leubok, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, sekitar pukul 15.49 WIB.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Seorang bocah berusia 9 tahun dilaporkan mengalami kecelakaan serius setelah terjatuh dari jembatan tanpa pengaman perbatasan di Gampong Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (19/7/2025) sore. 

Korban bernama Amar Ridhana, asal Alue Bungkoh, terjatuh bersama sepeda yang didayungnya saat melintasi jembatan penghubung antara Gampong Alue Bungkoh dan Gampong Leubok, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, sekitar pukul 15.49 WIB.

Jembatan tersebut berada di atas jalur pipa milik PT PEMA Global Energi (PGE) dan diketahui tidak memiliki pengaman di sisi kiri dan kanan.

Jembatan dengan lebar sekitar 8 meter dan ketinggian 6–7 meter dari permukaan pinggir tanah alur, itu telah lama dikeluhkan warga, karena minimnya fasilitas keselamatan.

Menurut keterangan warga, korban langsung dibawa ke Puskesmas Pirak Timu sebelum kemudian mendapatkan perawatan lanjutan secara tradisional di tempat urut.

Saat ini korban menjalani pemulihan di rumah, setelah diketahui mengalami retak pada tulang paha dan pinggang.

Baca juga: Gosong Telaga Ternyata Merupakan Pulau di Aceh Singkil, Begini Ceritanya

Tokoh masyarakat sekaligus Panglima Muda Daerah III KPA Samudera Pase, Sofyan Ismail alias Combet, meminta agar pihak perusahaan pemilik jalur pipa, dalam hal ini PT PEMA Global Energi, segera membangun dinding pengaman pada jembatan tersebut.

“Ini bukan kejadian pertama. Sudah ada empat insiden serupa sebelumnya. Kami minta pihak perusahaan bertanggung jawab dan segera membangun dinding sayap jembatan agar tidak ada lagi korban,” tegas Sofyan.

Warga menyebutkan bahwa mereka sudah beberapa kali melayangkan surat kepada pihak perusahaan agar memperhatikan keselamatan warga yang menggunakan jembatan tersebut. Namun, hingga kini belum ada tanggapan serius yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan pelindung di jembatan tersebut.

Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi perhatian semua pihak, terutama perusahaan dan pemerintah daerah, untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah korban jiwa berikutnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved