Berita Sabang

Beras SPHP Menipis, Bulog Sabang Masih Tunggu Izin Penyaluran

Penghentian sementara distribusi beras SPHP ini menyebabkan stok di tingkat pedagang menurun drastis. 

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
BERAS MENIPIS - Petugas Bulog Sabang melakukan pengecekan tumpukan beras SPHP di gudang setempat. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog di Kota Sabang mulai menipis di pasaran. 

Meski gudang Bulog masih memiliki stok melimpah, namun hingga kini belum ada penyaluran ke pasar.

Hal ini karena belum diterbitkannya izin salur dari Perum Bulog Kanwil Aceh.

Penghentian sementara distribusi beras SPHP ini menyebabkan stok di tingkat pedagang menurun drastis. 

Kepala Bulog Sabang, Hanafiah Amin menjelaskan, bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh perubahan sistem internal di tubuh Bulog.

"Karena ada perubahan sistem di internal Bulog, kami masih menunggu izin salur dari kantor wilayah," kata Hanafiah kepada wartawan, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Disperindag Aceh Akan Lakukan Operasi Pasar Beras di 23 Kabupaten/Kota

Senada dengan itu, Petugas Operator Bulog Sabang, Jefri juga mengaku belum mengetahui secara pasti kapan penyaluran ke pasar bisa dilakukan.

"Kami masih menunggu. Di Banda Aceh penyaluran sudah berjalan, tapi untuk Sabang belum bisa dilakukan karena izin belum turun," ujarnya.

Meski belum ada kepastian waktu penyaluran ke pasar umum, pihak Bulog memastikan distribusi akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Sementara itu, penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat tetap berjalan tanpa hambatan. 

Bulog Sabang saat ini tengah menyalurkan sebanyak 28 ton beras per bulan, dengan alokasi 10 kilogram per kepala keluarga.

Baca juga: Profil Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani, Stafsus KSAD Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Ini Riwayat Kariernya

Sebagai informasi, Bulog Sabang rata-rata menyalurkan beras SPHP sebanyak 50–75 ton per bulan, ke 30 toko mitra. 

Masing-masing toko biasanya menerima jatah dua ton per minggu, tergantung permintaan pasar.

"Kuota maksimal untuk setiap toko adalah dua ton per bulan, tergantung dari permintaan," jelas Hanafiah.

Mengenai harga, Bulog menegaskan bahwa harga eceran tertinggi (HET) untuk beras SPHP ditetapkan sebesar Rp 65.000 per karung ukuran 5 kg. 

Namun di lapangan, sebagian toko mitra menjual di bawah HET.

Baca juga: Stok Beras Bulog Aceh Cukup hingga Maret 2025

"Kalau ada yang menjual di atas harga Rp 65.000, maka kami akan berikan sanksi, termasuk pencabutan izin kemitraan toko," tegasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved