Breaking News

Apa Itu Partai Sanseito yang Melejit di Pemilu Jepang, Disebut Anti Asing, WNI Bakal Diusir?

Nama Partai Sanseito mendadak melejit dalam kancah politik Jepang usai Pemilu Majelis Tinggi 20 Juli 2025.

Editor: Amirullah
Richard Susilo
PARTAI SANSEITO - Ketua Partai Sanseito, Sohei Kamiya. Pria kelahiran Kota Takahama, Distrik Oi, Prefektur Fuku Jepang tanggal 12 Oktober 1977 dikenal karena pidato-pidatonya yang provokatif dan pesan-pesannya yang sarat konspirasi 

Dikutip dari BBC, Korban yang menjadi sasaran perampokan 3 WNI tersebut merupakan warga lokal Hokota.

Ini kali kedua dalam waktu yang berjarak tidak terlalu lama berita warga Indonesia "bertingkah" di Jepang muncul ke permukaan. 

Publik Jepang sebelumnya juga dibuat resah dengan viralnya video pemasangan bendera perguruan silat  PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) di wilayah Osaka.

Pemasangan bendera PSHT di salah satu jembatan di Osaka tersebut menjadi viral di Jepang karena dianggap oleh sebagian masyarakat Jepang sebagai simbol "penetrasi budaya asing" yang tidak diinginkan.

Selain itu, PSHT juga disebut warganet di Jepang meresahkan karena melakukan pelatihan bela diri di fasilitas publik tanpa adanya izin dengan pihak berwajib.

PSHT MINTA MAAF - Perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate
PSHT MINTA MAAF - Perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Jepang meminta maaf setelah viralnya video ketika anggotanya membentangkan spanduk di Negara Matahari Terbit tersebut. Adapun kegiatan yang terekam dalam video tersebut terjadi pada tiga tahun lalu. Adapun permintaan maaf ini diketahui lewat rilis pers di laman KBRI Tokyo pada Kamis (27/6/2025). (Tangkapan layar dari akun Instagram @localpridegarage)


Meskipun tidak ada pelanggaran hukum, kehadiran PSHT sebagai simbol penetrasi warga asing di ruang publik Jepang ini memicu diskusi panas di media sosial.

Selain melakukan tindakan meresahkan warga, WNI juga terseret dalam poros "anti-asing" karena kelalaian mereka dalam bekerja.

Hal in bisa dilihat pada kasus yang terjadi pada Mei 2025, ketika seorang WNI di Prefektur Aichi diduga menyebabkan kebakaran pabrik tempat ia bekerja.

WNI tersebut diduga membuat pabrik tempat ia bekerja terbakar karena memasak makanan secara sembarangan di area produksi.

Insiden ini mengakibatkan kerugian jutaan yen dan sementara waktu menghentikan operasi pabrik.

Media Jepang seperti NHK melaporkan kejadian ini dengan judul yang menekankan "kelalaian imigran asing", meskipun investigasi menyebutkan prosedur keselamatan pabrik juga bermasalah.

Sanseito pun memanfaatkan deretan kejadian ini untuk memperkuat argumen bahwa "tenaga kerja asing tidak dapat dipercaya" dan meminta pembatasan ketat program imigrasi .

Sanseito Tolak Anggapan "Anti-Asing"

Terkait sentimen yang bisa dibilang begitu negatif tersebut, Pimpinan Sanseito yakni Sohei Kamiya menegaskan bahwa tudingan anti-asing tidak benar.

Hal ini diungkapkan oleh Kamiya dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal Nippon Television usai pemilu pada Senin.

"Kami dikritik sebagai partai yang anti-asing dan diskriminatif. Publik akhirnya memahami bahwa media salah melihat, sementara Sanseito benar," klaim Kamiya 

Ia menegaskan bahwa fokus partainya adalah mengutamakan warga Jepang terlebih dahulu dibandingkan warga asing.

Kamiya menyebut program untuk memprioritaskan warga Jepang bukanlah bentuk penolakan sepenuhnya terhadap kehadiran imigran dari luar negaranya.

"Partai Sanseito didirikan untuk melawan globalisme dan melindungi kehidupan warga Jepang. Anggapan bahwa kader Sanseito adalah orang-orang yang ingin mendiskriminasi dan mengusir warga asing menurut saya cukup salah. Kami bukan partai semacam itu,” ujar pemimpin partai berusia 47 tahun tersebut.(Tribunnews.com/Bobby)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Sanseito, Partai 'Anti-Asing' yang Melejit di Pemilu Jepang, Potensi WNI Bakal Diusir?

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved