Berita Aceh Singkil

Upah Kuli Panen Sawit di Aceh Singkil Rp 200 Per Kilogram, Begini Cara Mengetahui Pemanen Terampil

Upah panen tandan buah segar kelapa sawit kebun petani di Kabupaten Aceh Singkil, rata-rata Rp 200 per kilogram (Kg).

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
PANEN SAWIT: Warga mendorong kelapa sawit hasil panen menggunakan gerobak dorong di areal perkebunan kelapa sawit petani di Singkil Utara, Aceh Singkil. 

 Penulis: Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Upah panen tandan buah segar kelapa sawit kebun petani di Kabupaten Aceh Singkil, rata-rata Rp 200 per kilogram (Kg). 

Bila ada yang lebih tinggi biasanya karena kondisi medan perkebunan kelapa sawit belum bisa diakses kendaraan atau medan perkebunan menyulitkan pekerjaan pemanen. 

Alasan lain yang jadi penentu tinggi rendahnya upah adalah jumlah hasil panen. 

Pemilik kebun dan pemanen biasanya menyepakati upah tertentu jika hasil panen dikisaran kurang dari 1 ton.

"Ongkos panen umumnya Rp 200 per kilogramnya. Tapi kalau hasil penen sedikit bersepakat dengan yang punya kebun," kata Andi pemanen kelapa sawit, Selasa (22/7/2025).

Baca juga: Harga Sawit di Aceh Singkil Rp 2.250 Per Kg, Berapa Idealnya Agar Untung, Ini Hitungnya

Selain mendapat upah yang dihitung per kilogram, pemanen juga mendapat kopi dan makanan ringan saat bekerja. 

Umumnya para kuli panen sudah memiliki juragan kebun masing-masing. 

Pemilik kebun pun, biasanya menggunakan jasa pemenang langganan. 

Hal itu untuk menjaga kualitas buah sawit yang dipanen. 

"Pemenang usahakan langganan, supaya terjaga kebun tidak asal panen saja," kata Fardi pemilik kebun kelapa sawit di kawasan Gunung Meriah. 

Sehari dapat memanen 1 ton sawit

Para pemanen sehari bekerja dapat memanen sekitar 1.000 kilogram atau 1 ton sawit. 

Jika per kilogram mendapat upah Rp 200, maka sehari mengumpulkan Rp 200 ribu. 

Penghasilan pemanen dipengaruhi  keterampilan, medan areal perkebunan, umur kelapa sawit serta produksi kebun. 

Baca juga: Segini Harga Emping Melinjo Per Kilogram di Pidie, Permintaan Konsumen Lokal dan Luar Negeri Menurun

Menurut pengalaman pemanen jika areal perkebunan rata, tanaman belum tinggi serta produksi kebun sawit banyak. 

Maka, seorang pemanen bisa memanen lebih dari 1 ton per hari. "Pemanen jago sendiri kerja bisa lebih seton sehari," ujar Iwan pemanen sawit lainnya. 

Untuk mengetahui seorang pemanen kelapa sawit terampil tidak hanya dilihat dari jumlah hasil yang dipanennya. 

Tetapi teknis memanen, kumpulkan pelepah serta peletakan tandan buah segar kelapa sawit di titik kumpul. 

Pemanen ahli terlihat dari teknisnya mendodos maupun egrek, hanya sekali ayun atau hentak TBS sawit langsung jatuh. 

Begitu juga ketika memotong pelepah terlihat mudah seolah tanpa keluar tenaga. 

Padahal ketika dicoba oleh yang bukan ahlinya, untuk memutuskan satu pelepah saja sangat sulit. 

Baca juga: Satria Arta Kumbara Merengek Minta Pulang ke Indonesia, Begini Respon Tegas DPR dan TNI AL

Tanda lainnya pemanen ahli bisanya pelepah yang jatuh langsung ditaruh dari bawah tanaman ke gawangan mati. 

Gawang mati merupakan tempat menaruh pelepah sawit. 

Kemudian tidak ada pelepah menggantung yang dalam bahasa lokal disebut sengkleh akibat tidak terpotong sempurna.

Berikutnya pemanen profesional tidak membiarkan TBS kelapa sawit di bawah tanaman. 

Tetapi dipindah ke gawangan hidup yaitu areal antara tanaman sawit yang bukan tempat menaruh pelepah sawit.

Melainkan digunakan untuk jalan pemanen dan penjemputan hasil panen. 

Pemindahan ke gawang hidup untuk memudahkan penjemputan serta mencegah ada buah sawit yang tertinggal.(*)

Baca juga: Harga Telur Tembus Rp 57 Ribu Per Papan di Aceh Singkil, Andalkan Pasokan dari Medan 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved