Internaisonal
Turki Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik Terbaru TAYFUN Block-4, Panjang 10 M dan Berat 7 Ton
Meskipun jangkauannya masih dirahasiakan, klasifikasi hipersoniknya menandakan peningkatan signifikan dalam kemampuan
SERAMBINEWS.COM - Turki meluncurkan rudal balistik jarak terjauh dan tercanggihnya hingga saat ini, rudal hipersonik Tayfun Block-4, pada Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) ke-17 yang diadakan di Istanbul.
Dikembangkan oleh raksasa pertahanan Roketsan, Tayfun Block-4 menandai tonggak penting bagi sektor pertahanan Turki.
Dengan berat lebih dari 7 ton dan panjang 10 meter, rudal ini memiliki hulu ledak multiguna yang dirancang untuk menargetkan aset strategis musuh seperti sistem pertahanan udara, pusat komando, dan infrastruktur militer dari jarak jauh.
Meskipun jangkauannya masih dirahasiakan, klasifikasi hipersoniknya menandakan peningkatan signifikan dalam kemampuan pencegahan ofensif.
Tayfun Block- 4 merupakan salah satu dari enam sistem pertahanan baru yang diungkap Roketsan, termasuk rudal udara-ke-udara di luar jangkauan visual Gokbora (dengan jangkauan melebihi 100 mil laut), amunisi loitering berkecepatan tinggi Eren (dengan jangkauan lebih dari 100 km), dan varian baru rudal Atmaca yang diluncurkan dari kapal selam, Akata.
Baca juga: Turki Mengamuk, Kirim Rudal Pertanahan Udara dan Drone untuk Lindungi Suriah dari Serangan Israel
Selain itu, ditampilkan pula rudal balistik 300 Er yang diluncurkan dari udara, yang mampu menyerang target lebih dari 500 km tergantung parameter peluncuran, dan Simsek-2, sebuah wahana peluncur satelit-ruang angkasa dengan rencana untuk menempatkan muatan 1.500 kg ke orbit sinkron matahari.
Roketsan mengumumkan bahwa uji coba peluncuran pertama Simsek-1 dijadwalkan pada tahun 2027.
CEO Roketsan Murat Ikinci menyoroti peran perusahaan dalam memperluas kehadiran pertahanan global Türkiye, dengan mencatat bahwa lebih dari 60 sistemnya saat ini digunakan oleh tentara modern di seluruh dunia, termasuk Angkatan Bersenjata Turki.
Ia menambahkan bahwa sistem baru tersebut menunjukkan berkembangnya inovasi dan kemandirian Turki dalam teknologi pertahanan.
Pengungkapan ini telah menarik perhatian regional. Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengkritik pemerintah Israel karena gagal mencegah penjualan senjata, khususnya Eurofighter Typhoon, ke Turki oleh Jerman dan Inggris.
Lapid memperingatkan bahwa kemampuan rudal dan angkatan laut Turki yang terus meningkat, dikombinasikan dengan ambisinya untuk menyamai superioritas udara Israel, dapat mengubah keseimbangan strategis kawasan tersebut.
Turki kini memiliki angkatan laut terbesar di Timur Tengah dan sedang bergerak cepat menuju kesetaraan kekuatan udara.
IDEF 2025 menjadi tuan rumah bagi lebih dari 1.300 perusahaan pertahanan dari lebih dari 100 negara, termasuk 44 negara dengan stan resmi.
Acara tersebut, yang didukung oleh Sekretariat Industri Pertahanan Turki dan Yayasan Angkatan Bersenjata Turki, mencerminkan ambisi Ankara untuk memposisikan dirinya sebagai pemain utama dalam inovasi pertahanan global.(*)
Media Iran Rilis Nama Pejabat Senior Israel sebagai Penjahat Perang yang Harus Dibunuh |
![]() |
---|
Barat Ketar-ketir, Rusia Pamer Ribuan Drone Shahed Iran, Bisa Luncurkan 2.000 Drone dalam Satu Salvo |
![]() |
---|
Trump Semprot Reporter CC karena Sebut Situs Nuklir Iran tak Hancur, hanya MundurA |
![]() |
---|
Dunia Khawatir, Mulut Trump dan Tindakannya Kini tak Dapat Lagi Dipercaya dalam Diplomasi |
![]() |
---|
Trump: Pakistan dan India Sepakat Gencatan Senjata Penuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.