Berita Aceh Timur

Potret Toko Konvesional Idi Rayeuk, Sepi Pembeli & Terancam 'Gulung Tikar'

"Begini keadaannya sangat sepi, di sepanjang jalan ini, cuman ada toko saya dan 4 toko lainnya yang masih bertahan dan buka, toko lain...

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ MAULIDI ALFATA
Kiri kanan toko di jalan Sikicek Idi Rayeuk, sudah tutup dan disewakan, karena dampak sepinya pembeli, dan maraknya toko online, Kamis (24/7/2025). 

Menurut pandangannya, pengaruh menurunnya daya beli masyarakat akibat beberapa hal, ekonomi yang tidak stabil, hingga toko online yang sudah sangat banyak.

Maraknya toko online menjadi penyebab yang paling utama toko konvesional gulung tikar.

Di era Society 5.0 kehidupan sehari-hari ditekankan pada integrasi  teknologi.

Masyarakat melakukan sesuatu menjadi lebih mudah diperbantukan oleh banyaknya rekayasa buatan, termasuk toko online.

Ditambah lagi toko online menawarkan banyak macam merk dan harga yang sangat miring dengan toko konvesional, persaingan bisnis ini jelas dimenangkan oleh para pedagang toko online.

Sehingga toko-toko konvesional, mau tak mau harus gulung tikar satu per satu.

"Dari sektor ekonomi yang tidak stabil juga menjadi pengaruh ya saya pikir, ditambah lagi efisiensi ini, jadi masyarakat mulai berhemat untuk berbelanja selain pada hari-hari tertentu.

Begitu juga dengan masyarakat pesisir, kami sebenarnya paling berpengaruh jika masyarakat pesisir mengalami kendala ekonomi, sehingga daya beli di Idi Rayeuk Idi sangat menurun," katanya.

Beruntung Mulyadi masih bisa bertahan sampai saat ini.

Ia terus membuka tokonya untuk berjualan dari pukul 14.30 WIB sampai sore, dengan waktu yang ia akali itu dapat memberikan keringanan kepadanya untuk memenuhi operasional toko.

"Dulu setahun sewa toko ini Rp 16 juta, sekarang jadi 4 juta, terpaksa saya minta diturunkan. Angkanya sangat tinggi, tidak sanggup saya bayar dengan kondisi toko yang seperti ini," ungkapanya.

Jalan yang dulu menjadi pusat perbelanjaan fashion bagi warga Idi Rayeuk kini menjadi tempat tersepi.

Toko yang dulu penuh barang dagangan kini dipenuhi tempelan dijual dan disewakan.

Senjakala toko-toko konvensional sudah di pelupuk mata. (*)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved