Sister Hong Heboh di Dunia Maya: 1.600 Pria Dijebak, Link Video Berisi Malware dan Phishing Menyebar
Video-video Jiao ini dijual melalui sistem langganan dengan harga sekitar 150 yuan atau Rp140.000 per orang.
Sebagai tindak pencegahan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nanjing telah membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi siapa pun yang merasa pernah terlibat dalam interaksi dengan Jiao.

Namun hingga saat ini, belum ditemukan adanya kasus infeksi menular seksual yang terkait.
Menyamar dengan Teknologi dan Barang Sepele sebagai Imbalan
Dalam menjalankan aksinya, Jiao menggunakan beragam metode penyamaran seperti rambut palsu, make-up, filter wajah, serta aplikasi pengubah suara demi tampil meyakinkan sebagai perempuan dan dikenal sebagai Sister Hong.
Ia kemudian menggoda para pria dengan janji kencan gratis dan tawaran hubungan seksual. Mereka yang tergoda diminta datang ke rumahnya.
Sebagai kompensasi atas pertemuan tersebut, Jiao tidak meminta uang, melainkan hanya barang-barang sederhana seperti buah-buahan, minyak kacang, tisu, dan susu.
Baca juga: Profil Sister Hong, Lelaki yang Nyamar Jadi Wanita, Banyak Pria Jadi Korban,Bayarannya Minyak Goreng
Target: Pria Muda dan Berpenampilan Menarik
Sasaran Jiao umumnya adalah pria-pria yang tergolong “berkualitas tinggi” istilah yang mengacu pada pria muda, menarik, dan sehat secara fisik.
Korban-korban tersebut meliputi mahasiswa, pegawai kantoran muda, pelatih gym, hingga warga negara asing.
Yang mengejutkan, meski mereka telah mengetahui identitas asli Sister Hong, sebagian dari pria-pria itu memilih untuk tetap tinggal bahkan kembali lagi untuk menjalin interaksi lebih lanjut.
Penyebaran Link di Kalangan Warganet
Setelah kasus ini terungkap pada Juli 2025, link-link yang diklaim menuju video Sister Hong mulai menyebar luas, termasuk di platform seperti Twitter (X) dan Telegram.
Warganet di Indonesia banyak yang mencari tautan tersebut, didorong oleh rasa ingin tahu terhadap skandal ini.
Namun, banyak link tersebut ternyata mengarah ke jebakan, seperti malware atau situs phishing yang mencuri data pribadi.
Risiko dan Bahaya
Mengakses link tersebut membawa beberapa ancaman:
- Keamanan Digital: Tautan sering mengandung virus yang dapat merusak perangkat atau mencuri informasi sensitif.
- Penipuan: Banyak situs menjanjikan "video lengkap" sebagai umpan untuk menipu pengguna.
- Konsekuensi Hukum: Di Indonesia, mengakses atau menyebarkan konten pornografi melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dengan ancaman
- pidana hingga 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.
- Eksploitasi Privasi: Konten ini melibatkan pelanggaran privasi korban, yang dapat memperburuk dampak psikologis bagi mereka.
Kepolisian China telah menangkap Jiao pada 5 Juli 2025, dan kasus ini masih dalam penyelidikan.
Sementara itu, warganet diimbau untuk tidak mengklik atau menyebarkan link tersebut.
Melaporkan konten ilegal ke pihak berwenang dapat membantu menghentikan penyebaran.
Meningkatkan kesadaran digital juga menjadi langkah penting untuk menghindari jebakan online.
***
(TribunTrends/Kompas)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Skandal Sister Hong: Rekam 1.600 Korban Pria, Link Video Bertebaran, Waspadai Malware dan Phishing
Kontroversi Menggelegar Zohran Mamdani di New York: Saya Akan Tangkap PM Israel- Benyamin Netanyahu |
![]() |
---|
Lazisnu Aceh Salurkan Rp 20 Juta Zakat Mal Produktif dari NU Care Korea Selatan |
![]() |
---|
VIDEO Pemerintah Guyur Rp 200 Triliun ke Bank Nasional, BSI Dapat Porsi Khusus untuk Aceh |
![]() |
---|
VIDEO Menkeu Bandingkan Pertumbuhan dan Kredit Ekonomi Era SBY dan Jokowi |
![]() |
---|
Mukadam: Warisan Tgk Chik di Pasi yang Tetap Hidup dalam Tradisi Kenduri Blang Masyarakat Pidie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.