Berita Pidie
Mukadam: Warisan Tgk Chik di Pasi yang Tetap Hidup dalam Tradisi Kenduri Blang Masyarakat Pidie
Mukadam adalah sebuah manuskrip Alquran tulisan tangan yang ditulis dengan khat indah oleh Tgk Chik di Pasi, seorang ulama besar di Pidie.
Laporan Saifullah | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Di tengah arus modernisasi yang kian deras, masyarakat di Kabupaten Pidie, Aceh, masih memegang teguh tradisi warisan ulama terdahulu.
Salah satu peninggalan yang paling sakral dan terus digunakan hingga kini adalah Mukadam.
Mukadam adalah sebuah manuskrip Alquran tulisan tangan yang ditulis dengan khat indah oleh Teungku Chik di Pasi, seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-17.
Mukadam bukan sekadar kitab suci, melainkan simbol spiritual dan budaya yang menyatu dalam kehidupan agraris masyarakat Pidie.
Manuskrip ini disimpan dengan penuh kehormatan di meunasah Gampong Waido, Kecamatan Peukan Baro.
Baca juga: Cerita Makam Tgk Chik Di Pasi di Ie Leubeu Pidie, Kisah Tongkat Hingga Tanah Jadi Irigasi
Meski usianya telah ratusan tahun, Mukadam tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual kenduri blang--tradisi syukuran dan doa bersama yang digelar saat masa tanam padi tiba.
Tradisi Menyatukan 5 Kecamatan
Mukadam digunakan secara rutin dalam kenduri blang oleh masyarakat dari 50 gampong yang tersebar di lima kecamatan di Pidie.
Gampong-gampong ini terhubung oleh Lueng Bintang, sebuah saluran irigasi kuno sepanjang 32 kilometer yang dibangun atas prakarsa Teungku Chik di Pasi.
Saluran ini mengalir dari Keumala hingga ke Simpang Tiga, dan sebagian kecil wilayah Kembang Tanjong, menjadi urat nadi pertanian masyarakat setempat.
Setiap Senin dan Kamis, saat tanaman padi telah berumur antara 44 hingga 50 hari, warga dari gampong-gampong tersebut akan mengundang jamaah Mukadam untuk hadir dalam kenduri blang.
Jamaah ini dikenal dengan sebutan Mukadam, dan mereka membawa Mukadam yang telah dipisah-pisah per juz, sebanyak 30 juz secara keseluruhan.
Baca juga: Kasus Kisruh Perekrutan KIP Pidie, BKD Temui Penjaga Makam Tgk Chik Di Pasi
Prosesi Sakral dan Penuh Makna
Karena usia manuskrip yang sudah sangat tua, Mukadam asli tidak lagi dibaca langsung oleh jamaah.
Dua Kasat di Polres Pidie Berganti, Kapolres Pimpin Sertijab, Ini Namanya |
![]() |
---|
Wabup Alzaizi Inspektur Upacara HUT Pramuka di Pidie, Penampilan Drumband SMP YPPU Sigli Memukau |
![]() |
---|
Murid SD Tiro Sambut Bunda PAUD Pidie Diwarnai Seumapa dan Tari Laweuet |
![]() |
---|
Harga Gabah di Pidie Bertahan 7.000/Kg, Petani Sempat Menjual Rp 8.300/Kg |
![]() |
---|
Jelang HUT Ke-80 TNI, Kodim 0102/Pidie Bersihkan Dua Pasar Tradisional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.