Mihrab
Waspadai Aliran Sempalan, Rawat Keutuhan Umat dengan Ilmu dan Kebersamaan
“Sehingga ia terpancing dengan ajakan suatu aliran yang menebarkan janji-janji finansial yang memang merupakan kebutuhannya,”
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Diantaranya, (1) mengingkari salah satu rukun iman yang enam, (2) mengingkari salah satu rukun Islam yang lima,
(3) meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan iktikad ahlussunnah waljamaah, (4) meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur’an.
Kemudian (5) mengingkari kemurnian atau kebenaran Al-Qur’an, (6) menafsirkan Al-Qur’an tidak berdasarkan kaidah kaidah tafsir,
(7) menginkari kedudukan hadist Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum Islam, (8) melakukan pensyarahan Hadis tidak berdasarkan ilmu mustalah hadis.
Lalu (9), menghina atau melecehkan para Nabi dan Rasul, (10) mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terkahir,
(11) menghina dan melecehkan para sahabat Nabi Muhammad SAW, (12) mengubah, menambah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syari’at, dan (13) mengkafirkan sesama muslim.
“Apabila ajaran-ajaran sesat menyesatkan telah dipraktekkan di tengah masyarakat maka akan terjadi beberapa dampak buruk terhadap masyarakat,"
"Yakni terjadi perpecahan antar masyarakat, terjadi keresahan sosial di kalangan masyarakat, dan beramal tidak sesuai dengan yang sebenarnya,” jelas Tgk Sirajuddin.
Apabila masyarakat kurang waspada maka boleh jadi benturan-benturan antar sesama tidak dapat dihindari, yang apabila hal itu terjadi maka benih-benih permusahan akan muncul dan semakin besar nantinya.
Oleh karena itu, Tgk Sirajuddin mengatakan agar tidak terpengaruh dengan berbagai aliran menyimpang tersebut, maka perlu melakukan beberapa hal.
Pertama dekatkan diri dengan ulama mu’tabar yang keilmuannya jelas dan diakui oleh mayoritas ulama.
Kedua, mempelari ajaran Islam melalui sumber yang tidak diragukan.
Ketiga tidak berguru kepada yang diragukan keilmuannya.
“Kemudian menanyakan kepada para ulama setiap mendapatkan pengajaran yang berbeda dari yang telah didapat selama ini,"
"Tidak mudah terpengaruh dengan ajakan pemurnian diri melalui kegiatan ibadah atau lainnya. Tidak mengikuti aliran di luar Mazhab yang mu’tabar yang diukui para ulama,” ujarnya.
“Semoga Allah SAWT senantiasa memelihara kita semua dari berbagai pemahaman yang menyimpang, persatuan dan kesatuan dapat terus terbina di antara kita, akhirnya kepada kita diberikan keselamatan dunia dan akhirat,” pungkas Tgk Sirajuddin. (ar)
Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS
Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM
Khutbah Jumat - Umat Islam Membutuhkan Figur Teladan, Tgk Habibie: Mulailah dari Hal-hal Kecil |
![]() |
---|
Khutbah Jumat Hari Ini, 12 September 2025, Keutamaan Khadijah Istri Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Mau Shalat Jumat di Mana? Ini Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Aceh Besar 12 September 2025 |
![]() |
---|
Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Aceh Barat pada 12 September 2025 |
![]() |
---|
Meneladani Nabi dalam Seni Berturur Kata, Tgk Burhanuddin: Kalau Umat Tidak Mampu, Lebih Baik Diam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.