Mihrab
Waspadai Aliran Sempalan, Rawat Keutuhan Umat dengan Ilmu dan Kebersamaan
“Sehingga ia terpancing dengan ajakan suatu aliran yang menebarkan janji-janji finansial yang memang merupakan kebutuhannya,”
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Waspadai Aliran Sempalan, Rawat Keutuhan Umat dengan Ilmu dan Kebersamaan
SERAMBINEWS.COM - Dalam dinamika kehidupan beragama, tak jarang muncul pemahaman yang menyimpang dan mengatasnamakan ajaran Islam.
Setelah Rasulullah SAW wafat, terdapat upaya dari orang-orang tertentu untuk menyesatkan umat dari jalan kebenaran yang telah ditanamkan.
Usaha usaha tersebut terus belanjut dan bolehjadi sampai kiamat dunia pun orang-orang yang tidak menginginkan kedamaian tersebut akan terus berupaya untuk menjauhkan umat dari ajaran agama ini.
Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar Aceh Besar, Dr Tgk H Sirajuddin Saman, MA mengatakan, aliran sempalan dalam konteks agama Islam merupakan kelompok atau individu yang mengembangkan pemahaman yang menyimpang dari ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas umat Islam.
Aliran sempalan seringkali muncul karena penafsiran yang berbeda terhadap Al-Quran dan Hadits, atau karena adanya kebutuhan spiritual yang tidak terpenuhi melalui ajaran yang dianutnya selama ini.
“Sehingga ia terpancing dengan ajakan suatu aliran yang menebarkan janji-janji finansial yang memang merupakan kebutuhannya,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).
Tgk Sirajuddin menegaskan, Rasulullah SAW telah mewariskan dua pedoman utama untuk umat Islam: Al-Qur’an dan Hadis.
Sebagaimana sabdanya dalam hadis Riwayat Malik dan Hakim “Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang apabila kalian berpegangteguh kepadanya kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnahku”.
Ia mengingatkan pentingnya menafsirkan keduanya dengan bimbingan ulama yang mumpuni agar tidak menimbulkan kekeliruan dan perpecahan.
Apabila ditafsirkan oleh yang tidak ahli maka akan terdapat kekeliruan yang akhirnya menyesatkan dan menimbulkan perpecahan di tengah umat.
Pembina Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh ini mengatakan masyarakat harus menyadari bahwa perpecahan, apalagi melalui ajaran yang ‘aneh’, dapat merusak ketentraman kehidupan yang selama ini telah terbina dengan baik.
“Terlebih apabila isi ajarannya menyalahkan bahkan menyesatkan pemahaman yang telah dianut masyarakat melalui pengajaran para guru selama ini,"
"Masyarakat semestinya bersatupadu membentengi dan memerangi praktek-praktek yang mengarah kepada hilangnya persaudaraan,” ujarnya.
Menurutnya, para ulama di Aceh melalui Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) telah menetapkan kriteria-kriteria aliran sempalan atau aliran menyimpang yang menyesatkan agar masyarakat dapat mengetahui dan menjauhi aliran-aliran tersebut.
Masjid Raya Benteng Moral Umat, Tgk Mustafa: Jika Masjid Raya Mati, Maka Aceh Akan Kehilangan Arah |
![]() |
---|
Dari Asrama TNI hingga Rukoh, Ini Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat Pada 15 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Dari Kaway XVI hingga Meulaboh, Ini Daftar Khatib dan Imam Salat Jumat di Aceh Barat 15 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Khutbah Jumat - Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan Relevansinya di Era Kini |
![]() |
---|
Membangun Akademik Berbasis Keilmuan Islam, Prof Syamsul Rijal Sebut 3 Konsep Jadi Fondasi Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.