Alasan Jokowi Paksakan Diri Datang ke Reuni Fakultas Kehutanan UGM: Takut Heboh Lagi
"Ini saya paksakan datang betul. Bayangkan kalau saya enggak datang, nah rekan saya 67 orang ngumpul semuanya.
SERAMBINEWS.COM - Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku memaksakan diri datang ke acara reuni Alumni Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaksanakan di Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).
Ia mengatakan dirinya khawatir jika tidak datang, akan terjadi kehebohan lagi.
"Ini saya paksakan datang betul. Bayangkan kalau saya enggak datang, nah rekan saya 67 orang ngumpul semuanya. Jokowi di mana? Ramai lagi nanti," ujar Jokowi dalam acara reuni itu, dipantau dari video YouTube KompasTV.
Jokowi menyatakan kondisinya belum pulih sepenuhnya.
"Saya ini sebetulnya kondisinya belum 100 persen. Sudah 3 bulan dan masih dalam pemulihan. Tetapi kemarin waktu dihubungi Pak Bambang, datang ndak? Nanti kalau enggak datang tambah palsunya," tuturnya.
Baca juga: Kecurigaan Jokowi dan Teka Teki ‘Orang Besar’ Dibalik Tuduhan Ijazah Palsu, Siapa Dia?
Dalam acara reuni itu, Jokowi juga menyinggung sejumlah hal, termasuk isu soal ijazahnya yang kini masih ramai menjadi sorotan.
"Saya lihat senang semuanya. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan," katanya.
Mantan gubernur Jakarta itu juga menyebut tudingan yang menerpanya berbalut politik.
"Itulah yang namanya politik, ini politik. Mestinya kalau yang namanya ijazah asli itu kalau Ibu Rektor sudah menyampaikan ijazahnya dikeluarkan oleh UGM, Bapak Dekan Fakultas Kehutanan juga sudah menyampaikan bahwa ijazahnya asli dan saya kuliah di sini, sudah, sebetulnya sudah rampung itu," ucapnya.
Jokowi juga menyinggung mengenai Kasmudjo yang diakuinya sebagai dosen pembimbingnya dan membantah tuduhan telah melakukan pembohongan publik.
"Begitu saya sowan ke Pak Ir Kasmudjo, saya sampaikan Pak Ir Kasmudjo itu dosen pembimbing saya. Emang dosen pembimbing saya. Saya malah diadukan ke polisi, katanya pembohongan publik. Loh, dosen-dosen saya, dosen pembimbing saya betul," katanya.
Ia menceritakan Kasmudjo sempat datang ke pabriknya sebanyak empat kali setelah dia lulus.
Jokowi mengatakan Kasmudjo mementorinya saat ia menghadapi sejumlah masalah.
"Kalau saya, sampai kapan pun saya akan menyampaikan Pak Ir Kasmudjo itu dosen pembimbing saya," ujarnya.
Baca juga: Respons Jokowi Laporkan Abraham Samad Kasus Ijazah Palsu: Saya Laporkan Peristiwa, Bukan Nama
Sebelumnya, ahli forensik digital Rismon Sianipar melaporkan Jokowi ke Polda DI Yogyakarta atas dugaan penyebaran berita bohong yang berkaitan dengan Kasmudjo.
"Hal itu terkait dengan video tahun 2017, di mana di saat reuni Fakultas Kehutanan UGM 2017 itu ada dialog antara Pak Kasmudjo dengan Pak Jokowi," ujar Rismon di Sleman, Selasa, 15 Juli 2025, dikutip dari video YouTube KompasTV.
"Dalam dialog tersebut, ada narasi Pak Jokowi bolak-balik dan Pak Kasmudjo galak. Terus ada ucapan juga, 'Terima kasih Pak Kasmudjo, atas bimbingan Bapak, saya bisa menyelesaikan, akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi saya,'" sebutnya.
Saat itu, kata Rismon, jurnalis dan publik pada akhirnya menuliskan Kasmudjo merupakan dosen pembimbing skripsi Jokowi.
"Delapan tahun kemudian hal itu berbalik," celetuknya.
Ia mengatakan Kasmudjo membantah hal itu. Rismon menyebut, pada 2025, Jokowi menyatakan Kasmudjo bukan dosen pembimbing skripsinya, melainkan dosen pembimbing akademik.
Rismon mengatakan ia akhirnya bertemu dan mewawancarai Kasmudjo di rumahnya.
"Saya mendapatkan jawaban yang mencengangkan, bahwa Pak Kasmudjo menyatakan di depan saya, bahwa saya, bahwa Pak Kasmudjo, bukan dosen pembimbing akademik maupun bukan pula dosen pembimbing skripsi," katanya.
Rismon menyebut, dari sanalah pihaknya menduga ada penyebaran berita bohong yang diduga dilakukan Jokowi.
"Kami berkeputusan untuk melaporkan hal tersebut di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta karena terkait dengan locus delicti (tempat terjadinya tindak pidana), yaitu terjadi di Universitas Gajah Mada," tambahnya.
Baca juga: Pengakuan Teman Jokowi Diperiksa Polisi Soal Ijazah Palsu: Kami Tidak Takut
Kata Rekan Kuliah Jokowi
Rekan kuliah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Mustoha Iskandar, menanggapi tudingan ijazah palsu dan dugaan penyebaran berita bohong mengenai jurusan teknologi kayu, yang menjerat temannya tersebut.
Mustoha menghadiri acara reuni Alumni Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025), yang dihadiri Jokowi.
Ia mengatakan acara reuni tersebut bisa membantu Jokowi di tengah isu ijazahnya yang diragukan sejumlah pihak.
"Tentu iya ya, pasti membantu loh ya, karena kan selama ini kan dikira temannya settingan gitu. Harusnya kan orang enggak bisa dong mengatakan ijazah itu palsu, sementara dia enggak pernah melihat barangnya seperti apa," ujar Mustoha di Sleman, Sabtu, dikutip dari video YouTube KompasTV.
Dia juga mengaku sudah pernah ditanyai pihak kepolisian sebagai saksi kasus ijazah Jokowi.
"Kita sudah banyak, sudah puluhan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," ungkapnya.
Ia mengaku pernah dipanggil ke Polda Metro Jaya. Namun, ia tidak membeberkan mengenai pertanyaan yang ditanyakan pihak kepolisian.
Ketika ditanyai apakah siap menjadi saksi Jokowi di persidangan, Mustoha menyatakan kesiapannya.
"Oh, siap. Kita siap nih semua jadi saksi. Gimana, ya kan, keterangan saksi itu adalah alat bukti nomor satu loh," ucapnya.
Terkait perkuliahannya di Fakultas Kehutanan UGM, Mustoha mengungkapkan, dulu semasa kuliahnya, hanya ada satu kelas. Ia juga menanggapi jurusan semasa kuliahnya di fakultas itu.
"Emang (Fakultas) Kehutanan enggak ada jurusan," katanya ketika awak media menanyakan mengenai jurusan di Fakultas Kehutanan UGM semasa kuliahnya.
Mustoha lantas menjelaskan sistem jurusan semasa ia berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
"Jadi, jurusannya itu nanti sudah semester-semester akhir, ngambil mata kuliahnya apa, ya kan, kemudian topik skripsinya apa. Nah, kemudian orang bilang, kalau kaya saya nih, karena saya tanam menanam, pilihannya itu nanam, meneliti diameter pertambahan daun dari mulai kecil sampai berapa meter, maka saya dibilang jurusan silvikultur gitu," jelasnya.
Ia juga menyebut contoh lainnya, semisal skripsinya memilih topik ekonomi, maka disebut jurusannya ekonomi hutan, kemudian ketika memilih topik seputar kayu disebut teknologi kayu.
Ketika dimintai tanggapan mengenai Jokowi yang dilaporkan karena diduga menyebarkan berita bohong mengenai jurusannya, yakni teknologi kayu, Mustoha buka suara.
"Loh memang gitu ada teknologi kayu itu, peminatan, cuma secara formal namanya adalah jurusan teknologi hasil hutan, tetapi orang lebih suka menyebutnya teknologi kayu karena hasil hutan utamanya adalah kayu," paparnya.
Baca juga: Hutan untuk Ketahanan Pangan Aceh Potensi, Risiko, dan Jalan Tengah
Baca juga: Dek Gam Targetkan PAN Aceh Raih Pimpinan DPRA dan Tiga Kursi DPR RI
Baca juga: PDAM Tirta Mountala Aceh Besar Diminta Cari Modal Swasta
Polemik Ijazah Wapres, Kepsek SMA St Yosef Solo Bantah Gibran Lulusan Sekolahnya, Tak Pernah Daftar |
![]() |
---|
VIDEO Menkeu Bandingkan Pertumbuhan dan Kredit Ekonomi Era SBY dan Jokowi |
![]() |
---|
Kepala Sekolah Bantah Wapres Gibran Lulusan SMA St Yosef Solo: Tak Pernah Daftar, Siap Bersaksi |
![]() |
---|
Jokowi Digugat Lagi terkait Ijazah Palsu, Kali Ini Digugat Alumnus UGM, Berikut Isi Petitumnya |
![]() |
---|
Polemik Ijazah, Subhan Palal Penggugat Gibran Tantang Jokowi Tunjukkan Orang yang Back Up |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.