Aceh Timur
Panglima Laot Idi Cut Sebut Basarnas Tak Mencari ABK yang Hilang
"Keempat nelayan tersebut tak dilakukan pencarian oleh SAR, kami mencari sendiri dengan kapal nelayan sampai hari ini," tutur Akhyar....
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Panglima Laot Idi Cut Ahyar mengatakan bahwa Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Aceh tak melakukan pencarian terhadap Anak Buah Kapal (ABK) kapal nelayan yang hilang.
Dua kapal nelayan yang mengalami kecelakaan di laut menyebabkan empat nelayan sampai saat ini belum ditemukan keempatnya yaitu:
Fakhruddin dan Safrizal yang hilang setelah KM. Bahagia Jaya 01 tenggelam karena dihantam ombak, serta Saiful dan Abdurahman yang hilang setelah KM. Puga Laot ditabrak kargo Mearsk Chilka.
"Keempat nelayan tersebut tak dilakukan pencarian oleh SAR, kami mencari sendiri dengan kapal nelayan sampai hari ini," tutur Akhyar, Minggu (27/7/2025).
Menurutnya, Basarnas hanya menjemput 8 nelayan yang selamat KM. Puga Laot dari kapal kargo, setelah itu mereka tidak lagi melakukan pencarian terhadap 2 lagi yang masih hilang. Sementara untuk kapal KM. Bahagia Basarnas memang tidak mencari sama sekali dua nelayan yang hilang tersebut.
"Yang Kapal Puga Laot, keluarganya sudah ikhlas. Namun yang kapal KM. Bahagia Jaya ini kami masih melakukan pencarian beberapa hari lagi, sebelum kita hentikan," ungkapnya.
Baca juga: Gaji PPS Aceh Timur Belum Dibayar, Ketua KIP: Tunggu APBA Perubahan
Sementara itu Budi Darmawan Koordinator Budi Darmawan, Koordinator Pos SAR Langsa, pada Minggu (27/7/2025) memberikan penjelasan dari sisi Basarnas. Budi menerangkan bahwa Basarnas telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk melakukan pencarian.
"Basarnas tidak bisa melakukan pencarian karena itu wilayah Malaysia, meskipun begitu Basarnas sudah melakukan koordinasi dengan Malaysia untuk mengabarkan jika menemukan dua korban tersebut," ungkap Budi.
Hal ini mengindikasikan bahwa posisi hilangnya ABK KM. Puga Laot berada di luar yurisdiksi pencarian Basarnas Indonesia.
Sementara itu, untuk kasus KM. Bahagia Jaya, Budi Darmawan menjelaskan bahwa pihak SAR tidak menerima informasi apapun dari nelayan terkait insiden tersebut. Mereka bahkan baru mengetahui kejadian setelah para korban dibawa ke rumah sakit.
"Ke tempat kita enggak masuk informasi jadi tidak tahu ada kejadian itu," pungkas Budi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.