Sabang

DLHK Sabang Kembangkan Maggot sebagai Pakan Alternatif Ternak

“Maggot ini kami hasilkan dari sisa nasi, kue, dan limbah dapur lainnya. Setelah diolah, larva ini dijadikan pakan ternak...

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
MAGGOT - Dua orang pekerja sedang memeriksa pembangunan untuk ternak maggot di Sabang beberapa waktu lalu. DLHK Sabang Kembangkan Maggot sebagai Pakan Alternatif Ternak. 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Sabang mulai mengembangkan pemanfaatan sampah organik basah menjadi maggot sebagai pakan alternatif ternak. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dikenal memiliki kandungan nutrisi tinggi, terutama protein.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Kebersihan, dan Pertamanan DLHK Sabang, Muhammad Hendrik Friasayani, S.T., M.T., menjelaskan bahwa proses budidaya maggot ini sudah berjalan selama satu bulan terakhir. Inovasi tersebut merupakan pengembangan dari pengolahan kompos yang sebelumnya hanya menggabungkan sampah organik basah dan kering.

“Maggot ini kami hasilkan dari sisa nasi, kue, dan limbah dapur lainnya. Setelah diolah, larva ini dijadikan pakan ternak. Harapannya, maggot dapat menjadi solusi pakan lokal yang murah dan bergizi bagi peternak di Sabang, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pakan dari luar daerah,” ujar Hendrik, Senin (28/7/2025).

Saat ini, pemberian maggot kepada ternak masih dalam tahap uji coba. Komposisi awal yang digunakan baru sekitar satu persen, dan terus dikaji untuk menemukan formula terbaik. DLHK juga tengah merancang pakan campuran berbasis maggot dan bahan alami lokal lainnya seperti daun kelor (nukelor), guna menghasilkan pakan yang seimbang.

“Dari hasil literatur dan uji awal, maggot memang kaya protein, tapi butuh dikombinasikan dengan unsur lain agar nilai gizinya lebih lengkap. Salah satu alternatif yang sedang kami coba adalah mencampurnya dengan nukelor,” jelasnya.

Baca juga: Cot Ba’u Gampong Pertama Salurkan Bantuan Beras di Sabang

DLHK juga bekerja sama dengan kelompok masyarakat dan bank sampah dalam pengumpulan bahan baku organik serta pengembangan budidaya maggot. Untuk menjaga keamanan gudang penyimpanan dan fasilitas produksi, pihaknya akan memasang CCTV dan perlengkapan pendukung lainnya.

Langkah ini tidak hanya diharapkan mampu mengurangi volume sampah organik, tetapi juga menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Dalam dua bulan ke depan, DLHK menargetkan sistem pengolahan dan distribusi maggot sudah bisa berjalan lebih optimal.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved