Berita Aceh Besar

Mirip Lobi Hotel! Kantor Desa Meunasah Krueng Viral di TikTok, Interior Mewah & Pelayanan Malam Hari

Kantor Desa Gampong Meunasah Krueng viral setelah penataan interior ruang pelayanannya disebut-sebut netizen mirip lobi hotel atau kantor perbankan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/HENDRI ABIK
Kepala Desa Anmulyadi Rianto (lima dari kanan), berfoto bersama staf di ruang pelayanan terpadu Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (29/7/2025). 

Untuk surat pindah atau KTP/KK, akan dilayani Kasi Pemerintahan, Yon.

Sementara urusan pembangunan ditangani Muhammad Zikrul. Setiap petugas memiliki tupoksi kerja masing-masing.

Warga juga bisa langsung menemui kepala dusun (kadus) di kantor sesuai keperluan.

Adapun mayoritas kebutuhan administratif warga menyangkut surat domisili, surat penduduk, dan surat keterangan kurang mampu, apalagi saat musim penerimaan siswa baru.

Masyarakat Mayoritas ASN dan Kompak dalam Kegiatan Sosial

Gampong Meunasah Krueng dihuni oleh sekitar 897 Kepala Keluarga (KK).

Menurut data pemerintah desa, lebih dari 40 persen warganya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). Sisanya bekerja di sektor swasta, BUMN, pertanian dan peternakan.

Meski banyak yang bekerja di instansi formal, kekompakan masyarakat tetap terjaga dalam kegiatan sosial seperti gotong royong, peringatan hari besar Islam, dan acara pernikahan (walimatul ursy).

Gampong Percontohan Syariat Islam Sejak 2018

Meunasah Krueng juga dikenal sebagai salah satu gampong dengan reputasi baik dalam penerapan nilai-nilai syariat Islam. Pada 2018, desa ini dinobatkan sebagai Gampong Percontohan Syariat Islam.

Penilaiannya meliputi konsistensi salat berjamaah, pengelolaan zakat, pengajian rutin setelah salat Isya, serta kebersihan meunasah, tempat wudhu, dan toilet umum. Semua itu masih dipertahankan hingga hari ini.

Dana Desa Dikelola Transparan dan Modernisasi Sistem Pelayanan

Tahun ini, Gampong Meunasah Krueng menerima Dana Desa sebesar Rp1.015.878.000 dari APBN.

Anggaran tersebut dialokasikan sesuai regulasi yakni untuk penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan (20 persen), bidang pemerintahan, serta prioritas hasil musyawarah warga.

“Sebelum pembangunan, kami lakukan musyawarah dusun, lalu musyawarah desa, hingga finalisasi di Musrenbang Gampong,” jelas Geuchik Anmulyadi.

Karena capaian kinerja dan transparansi pelaporan keuangan yang baik, desa ini juga menerima insentif tambahan sebesar Rp200 juta dari pemerintah pusat.

Sebagai bagian dari inovasi, kantor desa ini juga menyediakan layanan administrasi online.

Warga bisa mengisi data secara mandiri lewat sistem digital, dan tinggal datang ke kantor untuk menandatangani dokumen yang telah diproses, jadi tak perlu antri dan menunggu!

Gampong Meunasah Krueng bukan hanya viral karena estetika.

Di balik interior mirip hotel, tersembunyi sistem pelayanan yang solid, komitmen syariat Islam, dan partisipasi masyarakat yang aktif.

Kepala desa pun berpesan, “Kami akan terus berkomitmen menjadi gampong teladan, dengan pelayanan yang nyaman, tertib, dan terbuka," pungkasnya.

 (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved