Berita Pidie
Kondisi Jalan di Batee-Pidie Rusak Parah, Keuchik: Jika Bawa Wanita Hamil Maka Melahirkan di Jalan
"Jika kita membawa wanita hamil ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, maka akan melahirkan di tengah jalan, mengingat kendaraan kelimpungan...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
"Jika kita membawa wanita hamil ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, maka akan melahirkan di tengah jalan, mengingat kendaraan kelimpungan melintas di jalan rusak," kata Keuchik Glumpang Lhee, Kecamatan Batee, Musliadi, didampingi Tuha Peut Glumpang Lhee Abubakar dan Sulaiman serta tokoh masyarakat Pulo Tukok, Nurdin, kepada Serambinews.com, Rabu (30/7/2025).
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ruas jalan Pulo Tukok menuju jembatan Pasi Genteng, Kecamatan Batee, Pidie, Rabu (30/7/2025) rusak parah.
Belum adanya tanda-tanda akan diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Pidie.
Padahal, kerusakan jalan di kawasan pesisir itu sudah sangat parah, dengan lubang menghiasi jalan hingga aspal telah hilang di badan jalan tersebut.
"Jika kita membawa wanita hamil ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, maka akan melahirkan di tengah jalan, mengingat kendaraan kelimpungan melintas di jalan rusak," kata Keuchik Glumpang Lhee, Kecamatan Batee, Musliadi, didampingi Tuha Peut Glumpang Lhee Abubakar dan Sulaiman serta tokoh masyarakat Pulo Tukok, Nurdin, kepada Serambinews.com, Rabu (30/7/2025).
Kata Musliadi, saat ini kondisi jalan itu dipenuhi lubang besar.
Warga tetap melintasi jalan itu, saat membawa barang dan ikan hasil tangkapan di laut hingga panen ikan di tambak, untuk dijual di Pasar Pante Teungoh, Kecamatan Kota Sigli.
Sebab, tidak adanya akses jalan lain saat menuju ke Kota Sigli ibukota Kabupaten Pidie.
Selain itu, becak mesin saat membawa ikan hasil tangkapan di laut dan panen di tambak, mengalami rusak saat melintasi jalan tersebut.
Karena becak terperosok ke dalam lubang di badan jalan, yang saat ini susah dilalui kendaraaan.
Untuk itu, delapan anggota dewan yang tercatat sebagai dapil lima, agar membantu menabur kerikil di lubang badan jalan.
"Satu anggota desa bisa menyumbangkan satu mobil berisi kerikil, agar lubang di badan jalan bisa ditutupi. Kami menunggu aksi nyata dari pak dewan Pidie," ujarnya.
Baca juga: Jalan Rusak Kini Diaspal, Keuchik di Krueng Barona Jaya Apresiasi Gubernur Aceh: Sudah Lama Ditunggu
Dikatakan, tahun 2024 jalan kabupaten Pulo Tukok akan dikerjakan PUPR Pidie, anehnya sampai sekarang belum ada tanda akan dikerjakan jalan tersebut.
Ia menambahkan, jalan Pulo Tukok sekitar 11 Km merupakan sarana penting bagi nelayan pesisir Batee.
Sebab, nelayan menggunakan jalan itu untuk mengankut hasil laut dan tambak.
Kecuali itu, jalan itu juga dilitasi anak-anak saat pergi ke sekolah.
Dampak dirasakan masyarakat yang rumah menghadap ke jalan, tentunya setiap hari warga harus menghirup debu dari kendaraan yang melintas.
Kepungan debu hampir setiap hari harus dirasakan masyarakat.
"Kita berharap kepada Pemkab Pidie, melalui Dinas PUPR Pidie untuk tidak melihat sebelah mata terhadap warga pesisir Batee.
Jalan sebagai akses percepatan ekonomi bagi warga, seharusnya menjadi prioritas pemerintah. Jalan rusak akan mempersulit warga menjual hasil laut dan tambak ke kota," pungkasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Pidie, Buchari, yang dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (30/7/2025) belum memberikan jawaban terhadap penanganan jalan Pulo Tukok, Kecamatan Batee. (*)
Baca juga: Pemprov Akhirnya Aspal Jalan Rusak di Pidie, Usai Banyak Makan Korban Kecelakaan
Permintaan Emping ke Luar Negeri Tinggi, Harga Tingkat Lokal Rp 100.000/Kg |
![]() |
---|
Semarakkan HUT Ke-80 RI, Kapolres Pidie & Warga Ikut Lomba Tradisional |
![]() |
---|
Proyek Pembangunan Sekolah Rakyat Terkendala, Ternyata RTRW Harus Direvisi |
![]() |
---|
Peserta Protes Penetapan 19 Calon Anggota MPD Pidie, Termasuk Sembilan Lulus Cadangan |
![]() |
---|
Meriahkan HUT Ke-80 RI, Forum Keuchik di Pidie Gelar Jalan Santai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.