Daftar 5 Negara Paling Rawan Bencana Alam, Indonesia Termasuk, Apa yang Menyebabkan Rawan?

Menurut data World Population Review, bencana alam bertanggung jawab atas sekitar 0,1 persen kematian di dunia.

Editor: Amirullah
Asahi News
TSUNAMI - Penampakan tsunami, Gempa bumi dahsyat di Semenanjung Kamchatka memicu tsunami di Timur Jauh Rusia. Gelombang tsunami melanda Kepulauan Kuril utara Rabu dini hari menyusul gempa bumi dahsyat di Samudra Pasifik, yang mendorong evakuasi penduduk dari kota pesisir Rusia Severo-Kurilsk, pejabat daerah telah mengonfirmasi. 

SERAMBINEWS.COM - Bencana alam, mulai dari tsunami, gempa bumi, letusan gunung berapi, hingga kebakaran hutan, adalah ancaman serius bagi keselamatan makhluk hidup di seluruh dunia.

Menurut data dari World Population Review, bencana alam bertanggung jawab atas sekitar 0,1 persen kematian global. Lantas, negara mana saja yang paling tinggi risikonya terhadap fenomena alam ekstrem ini?

Daftar Negara Paling Rawan Bencana Alam di Dunia

Berikut adalah lima negara dengan risiko bencana alam tertinggi, di mana Indonesia menempati posisi kedua:

1. Filipina

Filipina memegang predikat sebagai negara paling rawan bencana alam. Lokasinya yang strategis di Lingkar Pasifik, atau yang dikenal juga sebagai Cincin Api Pasifik, menjadikannya sangat rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Pergerakan lempeng tektonik di sepanjang cincin inilah yang menjadi pemicu utama seringnya terjadi guncangan hebat.

2. Indonesia

Senasib dengan Filipina, Indonesia juga berada di Cincin Api Pasifik. Selain itu, posisi geografis Indonesia yang diapit oleh tiga lempeng tektonik besar Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia membuatnya sangat rentan terhadap gempa bumi.

Tak hanya itu, negara kita juga memiliki risiko tinggi terhadap tsunami.

3. India

India menempati peringkat ketiga sebagai negara paling rawan bencana alam global. Sebanyak 27 dari 29 negara bagiannya kerap dilanda berbagai bencana seperti siklon, banjir, kekeringan, gempa bumi, dan tanah longsor.

Topografi India yang beragam menjadi salah satu alasannya; Pegunungan Himalaya rentan terhadap gempa dan tanah longsor, sementara dataran rendahnya sering dilanda banjir.

Pergerakan tektonik di lautan juga menjadikan India rentan terhadap tsunami.

4. Meksiko

Pantai Pasifik Meksiko yang juga termasuk dalam Cincin Api Pasifik membuatnya rawan gempa bumi dan tsunami. Letusan gunung berapi dan tanah longsor juga sering terjadi.

Tak jarang, bencana primer ini kemudian memicu bencana sekunder, seperti banjir besar.

5. Kolombia

Dengan Pegunungan Andes yang berada di Cincin Api Pasifik, Kolombia sering mengalami gempa bumi.

Wilayah pesisir Karibia juga rentan terhadap badai. Pertumbuhan penduduk di perkotaan, padatnya pemukiman di wilayah pesisir, dan perubahan iklim semakin memperburuk kondisi, memicu lebih banyak kejadian tanah longsor dan banjir.

Data ini menjadi pengingat penting bagi kita semua, khususnya masyarakat Indonesia, akan pentingnya kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana alam untuk mengurangi risiko dan dampaknya.

Baca juga: Banyak Masyarakat Mengeluh Rekening Diblokir, Presiden Prabowo Panggil Kepala PPATK ke Istana

Mengapa Rawan?

Peneliti Senior yang mengkhususkan diri dalam kesiapsiagaan bencana di Ruhr University Bochum, Jerman, Katrin Radtke, menjelaskan mengapa kelima negara di atas menjadi wilayah paling rawan bencana alam.

Salah satu faktornya adalah karena masyarakatnya memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut.

"Hal itu terjadi ketika masyarakat memiliki keterbatasan sarana untuk menghadapi bencana alam tersebut."

"Terkadang hal itu terjadi karena mereka miskin, misalnya, atau memiliki tingkat korupsi yang tinggi, atau layanan kesehatan yang buruk, atau kesiapsiagaan bencana yang tidak memadai," jelas Radtke dalam wawancara bersama DW.

Meski demikian, kerawanan dapat dikurangi, kata Radtke, jika suatu negara berinvestasi dalam kesiapsiagaan bencana.

Hal ini menjelaskan mengapa negara-negara kaya seperti Amerika Serikat atau Australia tidak berada di peringkat yang lebih tinggi dalam Indeks Risiko Dunia, meskipun mereka memiliki paparan yang tinggi terhadap bencana alam seperti kekeringan, gempa bumi , dan badai.

"Tiongkok telah menunjukkan bahwa pelajaran dapat diambil dari krisis dan bencana, sehingga mengurangi risiko bencana negara secara keseluruhan," ujar Radtke.

Tiongkok saat ini berada di peringkat ke-22 dalam Indeks Risiko Dunia — 12 peringkat lebih baik dari tahun lalu.

"Hal ini terutama disebabkan oleh keberhasilan Tiongkok dalam mengurangi kerentanannya secara signifikan dalam menanggapi pandemi COVID-19 ," jelasnya.

Ia menyebut pemerintah Tiongkok telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem layanan kesehatan, membangun rumah sakit baru, dan meluncurkan kampanye vaksinasi berskala besar, serta berbagai hal lainnya.

"Namun, yang tidak dapat kami gambarkan dalam Indeks Risiko Dunia kami adalah kenyataan bahwa hal ini juga terjadi dengan mengorbankan kebebasan sipil," tambah Radtke.

Tak hanya itu, Radtke menguraikan  pengurangan korupsi juga membantu melindungi masyarakat dari dampak bencana alam.

Namun, ia memperingatkan tidak semua langkah dapat diukur dan digambarkan dalam sebuah indeks.

Di Filipina, misalnya, keyakinan dan dukungan timbal balik antar anggota keluarga dan masyarakat berperan besar dalam pemulihan pascabencana alam.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Negara Paling Rawan Bencana Alam, Indonesia Peringkat 2, Rentan terhadap Tsunami

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved