Viral Medsos

Pernikahan Viral di TikTok, Ini Kisah Cinta Syarifah & Adams, Pasangan Aceh Nigeria yang Beda Benua

Kisah cinta lintas benua antara Syarifah dan Adams juga menyimpan cerita inspiratif yang menyentuh hati banyak orang.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
IST
Pernikahan Syarifah Nurafifah, wanita asal Aceh, dengan Adams Ismaila Damilola, pria asal Nigeria, tengah menjadi viral di TikTok dengan jumlah tayangan mencapai lebih dari 2,6 juta kali. 

SERAMBINEWS.COM - Pernikahan Syarifah Nurafifah, wanita asal Aceh, dengan Adams Ismaila Damilola, pria asal Nigeria, tengah menjadi viral di TikTok dengan jumlah tayangan mencapai lebih dari 2,6 juta kali.

Video pernikahan mereka yang sederhana namun elegan, dengan sentuhan budaya Aceh yang kuat, menarik perhatian netizen dari berbagai kalangan di Indonesia.

Kisah cinta lintas benua antara Syarifah dan Adams juga menyimpan cerita inspiratif yang menyentuh hati banyak orang.

Lantas, bagaimana awal mula pertemuan mereka yang akhirnya membawa Syarifah dan Adams bersatu dalam ikatan pernikahan? Kisah mereka bahkan dimulai dari sebuah perkenalan sederhana yang kemudian berkembang menjadi sebuah perjalanan cinta penuh makna.

Awal Pertemuan yang Tak Terduga

Syarifah, 25 tahun, dan Adams, 28 tahun, pertama kali berkenalan lewat aplikasi Muzz, sebuah platform khusus untuk para Muslim yang ingin memperluas pertemanan atau mencari jodoh.

Awalnya, Syarifah hanya ingin berlatih bahasa Inggris karena Adams fasih menggunakan bahasa tersebut.

Baca juga: Kisah Cinta Sarah, 43 Kali Dilamar Baru Setuju Dinikahi, Harusnya dapat Rekor Dunia

Namun, obrolan ringan mereka berkembang menjadi sebuah hubungan yang penuh makna.

“Awalnya saya cuma ingin latihan bahasa Inggris, tapi lama-lama kami saling berbagi cerita dan nilai-nilai yang kami pegang ternyata sangat mirip, terutama soal iman dan keluarga,” ungkap Syarifah kepada Serambinews.com.com, Selasa (5/6/2025).

Resepsi pernikahan Syarifah Nurafifah dengan Adams Ismaila Damilola.
Resepsi pernikahan Syarifah Nurafifah, wanita asal Aceh, dengan Adams Ismaila Damilola.

Adams yang tumbuh di lingkungan non-muslim juga merasa tertarik dengan latar belakang Syarifah yang berasal dari Aceh, daerah yang kuat dengan nilai-nilai Islam.

Dari situ, keduanya mulai membangun hubungan yang serius meski harus menjalani hubungan jarak jauh selama empat tahun.

Pernikahan Khidmat dengan Nuansa Aceh

Pernikahan mereka berlangsung pada 12 Juli 2025 di rumah keluarga Syarifah dengan suasana sederhana tapi sangat khidmat.

Keduanya mengenakan pakaian adat khas Aceh, kebaya dan beskap yang dibuat khusus dari Surabaya.

Baca juga: Mahar Unik Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut, Ada Sapi hingga Bibit Padi

Meskipun keluarga Adams tidak dapat hadir secara langsung, mereka tetap memberi restu melalui perwakilan.

“Dia banyak belajar tentang budaya Aceh dan Islam sebelum menikah. Kami sama-sama menyukai makanan pedas, jadi banyak kesamaan yang membuat kami makin dekat,” kata Syarifah.

Dekorasi pernikahan yang mengusung tema elegan dengan nuansa Aceh menjadi daya tarik tersendiri.

Warna emas dan putih mendominasi, memperlihatkan kemewahan tanpa meninggalkan kesederhanaan yang khidmat.

Viral dan Reaksi Netizen

Setelah video dan foto pernikahan mereka diunggah di TikTok, Syarifah dan Adams menjadi perbincangan hangat.

Sayangnya, tak semua komentar positif.

Banyak netizen yang menyoroti warna kulit Adams, bahkan ada yang menyampaikan komentar bernada rasis dan seksual.

Syarifah mengaku sempat merasa sedih dan terkejut dengan komentar negatif tersebut.

Namun, ia memilih untuk fokus pada hal positif dan nilai-nilai yang mereka pegang.

“Saya tidak pernah peduli dia dari negara mana atau warna kulitnya apa, karena saya percaya di mata Allah yang membedakan manusia hanyalah iman, bukan ras,” ujar Syarifah.

Resepsi pernikahan Syarifah dan Adams Ismaila Damilola.
Resepsi pernikahan Syarifah Nurafifah, wanita asal Aceh, dengan Adams Ismaila Damilola.

Adams pun ikut menenangkan Syarifah dan heran dengan komentar-komentar negatif tersebut, apalagi sebagian datang dari orang yang mengaku Islami.

Inspirasi untuk Cinta dan Toleransi

Kisah Syarifah dan Adams bukan hanya soal perbedaan budaya dan warna kulit, tapi juga tentang kekuatan iman dan cinta yang melampaui batas-batas itu.

Mereka membuktikan bahwa pernikahan bisa terjadi dengan dasar yang kuat, yakni kesamaan nilai dan saling pengertian.

Melalui kisah mereka yang viral ini, banyak orang diingatkan kembali bahwa cinta sejati tidak memandang warna kulit atau asal usul, melainkan kedalaman hati dan ketulusan iman.

Dinamika Rumah Tangga dan Lintas Budaya

Meski berasal dari budaya yang berbeda, Syarifah dan Adams mengaku perbedaan tersebut tidak terlalu besar karena keduanya sama-sama muslim dan memiliki pola hidup yang cukup serupa.

Namun, ada beberapa perbedaan kecil yang menarik, terutama terkait makanan dan cara berkomunikasi.

“Salah satu hal lucu adalah kebiasaan suami saya setiap kali makan makanan Aceh seperti keumamah atau ikan tumis, dia selalu bilang, ‘Enak!’ dengan ekspresi semangat yang menggemaskan,” cerita Syarifah sambil tersenyum.

Selain itu, Adams juga suka meniru gaya bicara Syarifah dalam Bahasa Indonesia, misalnya mengucapkan kalimat seperti, “Jangan gitu lah,” meski dengan intonasi yang belum tepat.

Adams kini sedang belajar Bahasa Indonesia dan sedikit-sedikit Bahasa Aceh secara perlahan.

Di rumah, mereka menjalankan peran masing-masing tanpa aturan kaku, yang penting saling membantu dan mengerti satu sama lain.

“Saya paling kagum dengan kedisiplinan suami saya terhadap waktu. Dia sangat menghargai waktu dan selalu berusaha tepat waktu dalam segala hal,” ungkap Syarifah.

Refleksi dan Pesan

Syarifah menyadari bahwa masih banyak orang yang merasa heran melihat perempuan Indonesia menikah dengan pria berbeda ras karena hal itu masih jarang terjadi dan dianggap “spesial” atau aneh.

Padahal menurutnya, itu hal yang biasa saja.

“Yang penting itu seiman, komunikasinya sejalan, dan punya visi-misi yang sama,” kata Syarifah.

Harapannya ke depan, keluarga kecil mereka bisa terus tumbuh dalam kebaikan, saling menjaga, dan tidak menyakiti hati orang lain.

"Harapan saya ke depan, semoga keluarga kami terus tumbuh dalam kebaikan, saling jaga, dan tidak menyakiti hati orang lain," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved