Breaking News

Aceh Barat

Muara Krueng Cangkoi Meulaboh Mulai Dikeruk, Penanganan Awal Secara Swadaya Bersama Nelayan

“Pengerukan dilakukan dengan gotong royong bersama para nelayan. Kita berharap ini bisa menjadi solusi awal agar perahu-perahu mereka...

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBI/SA'DUL BAHRI
PENGERUKAN PASIR - Pekerja melakukan pengerukan pasir di muara dangkal melalui penyedotan di Krueng Cangkoi, Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Rabu (6/8/2025). 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mulai melakukan penanganan awal terhadap pendangkalan Muara Krueng Cangkoi, Meulaboh di Kecamatan Johan Pahlawan, Rabu (6/8/2025). Pengerukan dilakukan secara swadaya bersama masyarakat nelayan dengan sistem penyedotan pasir.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat, Mulyadi kepada Serambinews.com, Rabu (6/8/2025) mengatakan bahwa langkah ini merupakan respons cepat atas keluhan nelayan yang selama ini kesulitan melintasi muara akibat pendangkalan Sungai di kawasan muara.

“Pengerukan dilakukan dengan gotong royong bersama para nelayan. Kita berharap ini bisa menjadi solusi awal agar perahu-perahu mereka bisa kembali beroperasi dengan lancar,” ujar Mulyadi.

Menurutnya, perintah penanganan diberikan langsung oleh Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP MM, setelah menerima keluhan dari warga. Arahan itu disampaikan secara langsung guna mengatasi keluhan nelayan yang merupakan kepentingan masyarakat banyak.

“Pak Bupati minta agar penanganan segera dilakukan. Tanpa menunggu, kami langsung berkoordinasi dengan para nelayan dan memulai pengerukan,” jelasnya.

Muara Krueng Cangkoi merupakan jalur penting bagi aktivitas nelayan di wilayah Meulaboh. Selama beberapa waktu terakhir, endapan pasir menyebabkan muara menjadi dangkal, sehingga menyulitkan perahu nelayan untuk keluar masuk, terutama saat air surut.

Pengerukan dilakukan menggunakan mesin penyedot pasir yang dimodifikasi agar sesuai dengan kondisi lapangan. Meski tidak berskala besar, pengerjaan ini dinilai penting untuk menjaga kelangsungan ekonomi masyarakat pesisir.

Mulyadi menambahkan, langkah ini bersifat sementara dan akan dilanjutkan dengan usulan program penanganan jangka panjang melalui koordinasi lintas instansi.

Langkah tersebut guna mencegah terjadi kendala dan kecelakaan saat keluar masuk di muara tersebut, yang selama ini menjadi kendala dan bahwa ada yang mengalami kecelakaan.

Baca juga: Buaya belum Berhasil Ditangkap, Perangkap Dipindahkan ke Sungai Beureugang Aceh Barat

Sementara pengerjaan masih terus berlangsung yang diawali di bagian bantaran Sungai Krueng Cangkoi yang nantinya akan menuju ke arah muara.

Di saat besar gelombang pengerjaan dilakukan di bagian bantaran Sungai berapa meter jarak dari muara,dan disaat gelombang tenang pekerja akan mengerjakan di bagian muara.

“Kita berharap ini menjadi awal yang baik. Selanjutnya akan kita dorong agar penanganan permanen bisa segera diwujudkan melalui dukungan anggaran pemerintah provinsi maupun pusat,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved