Warga Tamiang Dikeroyok di Malaysia
Cegah Warga ke Luar Negeri Secara Ilegal, BEM Nusantara Soroti Pembiaran 'Jalur Tikus'
“Ini sebenarnya sudah lama, dan pemerintah sudah tahu ada jalur ilegal seperti ini. Sampai ada yang meninggal seperti ini, artinya ini...
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
“Ini sebenarnya sudah lama, dan pemerintah sudah tahu ada jalur ilegal seperti ini. Sampai ada yang meninggal seperti ini, artinya ini akibat pembiaran atas keberadaan jalur-jalur ilegal,” kata Arif, Kamis (7/8/2025).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menilai kematian Syahrul Ramadhan (34) di Malaysia merupakan dampak pembiaran 'jalur tikus' sejak dulu.
Mahasiswa berharap kasus ini menjadi momentum pemerintah untuk membenahi jalur ilegal di pesisir.
Koordinator BEM Nusantara Aceh, M Arif mengatakan jalur-jalur ilegal bukan persoalan baru di Aceh Tamiang.
Pemerintah, menurutnya, telah lama mengetahui keberadaan praktik ilegal tersebut, namun tak kunjung melakukan tindakan nyata untuk menghentikannya.
“Ini sebenarnya sudah lama, dan pemerintah sudah tahu ada jalur ilegal seperti ini. Sampai ada yang meninggal seperti ini, artinya ini akibat pembiaran atas keberadaan jalur-jalur ilegal,” kata Arif, Kamis (7/8/2025).
Sebagai bukti kata dia, kawasan laut Aceh Tamiang menjadi pintu masuk favorit bagi para penyelundup rokok ilegal.
“Sama seperti halnya rokok ilegal yang lewat jalur belakang, informasinya sampai sekarang masih terjadi bongkar muat di sana,” ungkapnya.
Arif meminta pemerintah bertanggung jawab dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem perlindungan warga negara yang ingin mencari nafkah di luar negeri.
Ia menilai kematian Syahrul bukan semata-mata akibat kekerasan yang terjadi di negara tujuan, tetapi juga akibat kelalaian negara dalam memberikan jalur aman dan legal bagi warganya.
“Negara seharusnya hadir, bukan waktu jenazah hendak dipulangkan saja. Negara harus hadir sejak sebelum mereka berangkat. Edukasi dan pengawasan harus diperkuat agar rakyat tidak lagi jadi korban,” pungkasnya.
Baca juga: Proses Pemulangan Jenazah Warga Tamiang yang Dikeroyok di Malaysia Selesai, Besok Tiba di Kualanamu
Sebelumnya Datok Penghulu Kampung Sampaimah, Zul Aqli mengungkapkan proses administrasi pemulangan jenazah Syahrul dari Malaysia sudah tuntas atas peran Ketua Grup Sabena Komuniti Aceh Malaysia, Bospon.
“Saya ada komunikasi dengan Bospon, beliau bilang jenazah sudah di Kuala Lumpur, besok mungkin diterbangkan ke Medan,” kata Zul Aqli, Kamis (7/8/2025).
Zul Aqli mengungkapkan biaya pemulangan dari Malaysia ditanggung Bospon, termasuk ambulans yang akan menjemput ke Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Tribun Breaking News
Warga Tamiang Dikeroyok di Malaysia
koordinator BEM Nusantara
Serambi Indonesia
Serambinews.com
Anjlok! Emas UBS Turun Tipis, Galeri24 dan Antam Merosot Jauh, Cek Harga Emas di Pegadaian Hari Ini |
![]() |
---|
Setelah Melambung, Harga Emas di Banda Aceh Kini Mulai Melandai, 7 Agustus 2025 Dijual Segini |
![]() |
---|
Kue Tradisional Aceh Tembus Korea: Bhoi Morica Raih 3 Penghargaan Internasional di KIWIE 2025 |
![]() |
---|
Harga Emas di Langsa Masih Bertahan, Cek Pasarannya Pada 7 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Emas di Banda Aceh Hari Ini 7 Agustus 2025 Turun Harga, Tertarik Beli? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.