Aceh Tamiang

Sudah 15 Tahun, Pedagang Langkat Selalu Borong Seratusan Ekor Sapi di Aceh Tamiang

Haji Faisal, salah satu pedagang sapi dari Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mengaku tidak pernah absen...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
BORONG SAPI - Haji Faisal (kanan) selalu memborong ratusan sapi di Pasar Hewan Aceh Tamiang sejak 15 tahun lalu. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pasar Hewan Aceh Tamiang sudah menjadi magnet bagi pedagang dari berbagai penjuru daerah di Sumatera sejak dibuka 15 tahun lalu.

Selama itu pula pedagang menjadikan tempat ini sebagai arena berburu ternak paling favorit.

Haji Faisal, salah satu pedagang sapi dari Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mengaku tidak pernah absen mendatangi Pasar Hewan Aceh Tamiang. Baginya, kualitas ternak yang disediakan sangat baik.

“Setiap Pasar Hewan dibuka saya selalu datang, sejak ini dibuka 15 tahun lalu saya selalu datang,” kata Faisal, Kamis (7/8/2025).

Setiap pekan, Faisal yang membawa truk sendiri dari Langkat selalu membeli sapi dalam jumlah banyak.

Biasanya dia memborong 40 ekor per pekan, namun jumlah ini bisa melonjak menjadi 50 ekor sesuai kebutuhan.

“Mungkin saran dari kami, fasilitasnya perlu diperbaiki, karena selalu banjir kalau musim hujan. Ini sangat mengganggu karena kami datang dari jauh,” ungkapnya.

Plt Kadistanbunak Aceh Tamiang, Yunus mengakui kalau fasilitas Pasar Hewan butuh penyegaran demi memberikan kenyamanan bagi pedagang. Dia pun memastikan pemugaran ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca juga: Didatangi Ratusan Pedagang dari Penjuru Sumatera, Pasar Hewan Aceh Tamiang Dipugar Jadi Lebih Nyaman


“Anggarannya sudah ada, dalam waktu dekat akan kita perbaiki, termasuk MCK,” kata Yunus, Kamis (7/8/2025).
Yunus juga membenarkan kalau kondisi ternak yang dijual di Pasar Hewan cukup baik. Jaminan ini dilakukan melalui proses pemeriksaan yang dilakukan untuk seluruh ternak yang masuk.

“Di pos depan itu ada mantri hewan, tugas mereka mengecek konndisi hewan yang masuk,” ungkapnya.
Bagi ternak yang sehat maka akan diberikan sertifikat sehat, sementara ternak yang kondisinya tidak baik akan diminta putar balik. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved