Donald Trump Berlakukan Tarif Perang Dagang Baru, Ini Daftar Negara yang Terkena Dampak
Tarif baru yang diberlakukan Presiden AS terhadap puluhan negara telah mulai berlaku seiring dengan meningkatnya perang dagang global
SERAMBINEWS.COM - Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru hingga 50 persen bagi puluhan negara, termasuk Indonesia yang terkena bea masuk 19 persen.
India menjadi target terbaru dengan tarif tambahan 25 persen akibat impor minyak Rusia.
Meski sebagian negara mendapat keringanan, ancaman tarif lebih tinggi masih membayangi di tengah negosiasi perdagangan yang terus berjalan.
Tarif baru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap puluhan negara telah mulai berlaku seiring dengan meningkatnya perang dagang global.
Pekan lalu, Trump mengumumkan tarif bea masuk yang lebih tinggi antara 10 persen dan 41 persen untuk beberapa mitra dagang termasuk Uni Eropa, yang akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Produk Indonesia yang diekspor ke AS resmi dikenakan tarif resiprokal sebesar 19 persen.
Minggu ini, Trump memutuskan untuk menambahkan bea masuk sebesar 25 persen terhadap India sebagai hukuman atas impor minyak Rusia, dikutip dari independent.
Pajak impor baru ini akan menaikkan bea masuk atas beberapa ekspor India hingga 50 persen.
Di antara negara-negara lain yang paling terdampak adalah Swiss dengan 39 persen, sementara Kanada menghadapi 35 persen.
Beberapa negara yang terdampak telah mencapai kesepakatan pengurangan tarif dengan AS, tetapi yang lainnya tidak memiliki kesempatan untuk bernegosiasi dengan pemerintahan Trump.
Baca juga: Terbukti Korupsi Proyek Wastafel, Eks Kadisdik Aceh Dieksekusi Vonis MA Empat Tahun Penjara
Barang-barang dari negara-negara lain yang tidak tercantum akan dikenakan pajak impor AS sebesar 10 persen.
Trump sebelumnya mengancam bahwa tarif tersebut mungkin lebih tinggi.
Pemerintah juga mengisyaratkan akan ada lebih banyak kesepakatan perdagangan yang direncanakan seiring upayanya untuk menutup defisit perdagangan.
Perintah terpisah Trump untuk Kanada menaikkan tarif barang-barang Kanada yang dikenakan tarif terkait fentanil menjadi 35 persen, dari 25 persen sebelumnya, dengan mengatakan bahwa negara tersebut "gagal bekerja sama" dalam mengekang aliran narkotika ilegal ke AS.
Tarif yang lebih tinggi pada barang-barang Kanada sangat kontras dengan keputusan Trump untuk memberikan Meksiko penangguhan tarif yang lebih tinggi sebesar 30 persen pada banyak barang selama 90 hari, guna menyediakan lebih banyak waktu untuk merundingkan pakta perdagangan yang lebih luas.
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney mengatakan dia kecewa dengan keputusan Trump, dan berjanji untuk mengambil tindakan untuk melindungi pekerjaan Kanada dan mendiversifikasi pasar ekspor negara itu.
Sementara itu, Tiongkok menghadapi tenggat waktu 12 Agustus untuk mencapai kesepakatan tarif dengan pemerintahan Trump setelah Beijing dan Washington mencapai kesepakatan awal pada bulan Mei dan Juni untuk mengakhiri pungutan balasan. Seorang pejabat AS mengatakan mereka sedang membuat kemajuan menuju kesepakatan.
Baca juga: TERUNGKAP, Reza Gladys dan Suaminya Sogok Doktif Rp20 Miliar agar Bungkam soal Produknya
Mitra dagang AS yang terkena tarif baru:
- India 50 persen
- Suriah 41 persen
- Laos 40 persen
- Myanmar 40 persen
- Swiss 39 persen
- Kanada 35 persen
- Irak 35 persen
- Serbia 35 persen
- Aljazair 30 persen
- Bosnia dan Herzegovina 30 persen
- Libya 30 persen
- Afrika Selatan 30 persen
- Brunei 25 persen
- India 25 persen
- Kazakstan 25 persen
- Moldova 25 persen
- Tunisia 25 persen
- Bangladesh 20 persen
- Sri Lanka20 persen
- Taiwan 20 persen
- Vietnam 20 persen
- Kamboja 19 persen
- Indonesia 19 persen
- Malaysia 19 persen
- Pakistan 19 persen
- Filipina 19 persen
- Thailand 19 persen
- Nikaragua 18 persen
- Afganistan 15 persen
- Angola 15 persen
- Bolivia 15 persen
- Botswana 15 persen
- Kamerun 15 persen
- Chad 15 persen
- Kosta Rika 15 persen
- Pantai Gading 15 persen
- Republik Demokratik Kongo 15 persen
- Ekuador 15 persen
- Guinea Khatulistiwa 15 persen
- Uni Eropa 15 persen
- Fiji 15 persen
- Ghana 15 persen
- Guyana 15 persen
- Islandia 15 persen
- Israel 15 persen
- Jepang 15 persen
- Yordania 15 persen
- Lesotho 15 persen
- Liechtenstein 15 persen
- Madagaskar 15 persen
- Malawi 15 persen
- Mauritius 15 persen
- Mozambik 15 persen
- Namibia 15 persen
- Nauru 15 persen
- Selandia Baru 15 persen
- Nigeria 15 persen
- Makedonia Utara 15 persen
- Norwegia 15 persen
- Papua Nugini 15 persen
- Korea Selatan 15 persen
- Trinidad dan Tobago 15 persen
- Turki 15 persen
- Uganda 15 persen
- Vanuatu 15 persen
- Venezuela 15 persen
- Zambia 15 persen
- Zimbabwe 15 persen
- Brasil 10 persen
- Kepulauan Falkland 10 persen
- Inggris Raya 10 persen
Kata Prabowo
Presiden Prabowo Subianto menyinggung kondisi geoekonomi dan geopolitik global dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (6/8/2025).
Terkait geoekonomi, Prabowo mencontohkan pemberlakuan tarif dagang dari Amerika Serikat kepada Indonesia.
Menurut Presiden, dalam menghadapi tarif Impor tersebut, Indonesia bersikap tenang dan terukur.
Sehingga Indonesia hanya dikenakan tarif Impor sebesar 19 persen untuk barang barang dari tanah air ke Amerika Serikat.
"Belum lagi kita hadapi kondisi Geoekonomi dunia, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif yang dipasang oleh Amerika Serikat. Kita menghadapinya dengan tenang," katanya.
Prabowo menyampaikan apresiasinya kepada jajaran tim ekonomi nasional yang telah bekerja secara solid dan terkoordinasi.
Mulai dari tim Kemenko Perekonomian Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Dewan Ekonomi Nasional, Kementerian Investasi, dan juga Kementerian Luar Negeri.
"Kita semua bekerja sebagai satu tim, berunding tanpa emosional, tanpa terpancing,” katanya.
Menurut Presiden, kunci utama dari ketahanan Indonesia di tengah gejolak global adalah kekompakan dan pendekatan diplomasi yang rasional. Pemerintah, kata dia, selalu menempatkan perlindungan terhadap rakyat Indonesia sebagai prioritas tertinggi, termasuk perlindungan terhadap para pekerja dan keluarga mereka.
"Kita mengerti bahwa kita punya kepentingan yang besar, tugas pemerintah Indonesia adalah melindungi rakyat Indonesia, melindungi pekerja-pekerja kita dan keluarga mereka. Untuk itu kita telah mencapai suatu titik yang terbaik yang bisa kita capai pada saat ini walaupun kita tidak akan berhenti untuk selalu mencari kondisi yang lebih baik untuk ekonomi kita, untuk bangsa kita, untuk rakyat kita," katanya.
Selain geoekonomi, kondisi geopolitik pun kata Presiden semakin rumit. Kondisi tersebut akan berdampak dan harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.
"Waktu kita mulai pemerintahan kita 20 Oktober, situasi geopolitik dan geoekonomi tidak serumit sekarang," kata Prabowo.
Sekarang ini kata Presiden, konflik terjadi di sejumlah kawasan. Mulai dari Ukraina, kawasan Timur Tengah yakni Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Suriah dan lainnya yang begitu dahsyat, dan memakan korban begitu banyak.
"Di depan mata seluruh dunia, perempuan, anak-anak kecil, puluhan ribu dibantai," katanya.
Belum lagi konflik India-Pakistan di Kawasan Asia, dan Thailand-Kamboja di Asia Tenggara. Bahkan konflik Thailand -Kamboja kata Prabowo belum terlihat akan menuju ke arah damai.
"Walaupun kita akan dukung ASEAN terus untuk berperan mencari solusi damai di tetangga kita," pungkasnya.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Taufik Ismail)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Lengkap Negara Terkena Dampak Tarif Perang Dagang Baru Trump
Bupati Antar Camat ke Tempat Tugas Baru, Ingatkan 3 Ancaman yang Merusak Rakyat |
![]() |
---|
Kebakaran Lahan di Kota Juang, Tiga Damkar Bireuen Dikerahkan Jinakkan Api |
![]() |
---|
Warga Jangka Bireuen 'Serbu' Beras Murah di Kantor Polisi |
![]() |
---|
Satgas Karhutla Bagikan Masker untuk Warga dan Pelajar di Aceh Selatan |
![]() |
---|
Karhutla di Aceh Selatan Dekati Kawasan TNGL, Satgas Minta Bantuan Water Bombing BNPB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.