Kronologi Penganiayaan yang Tewaskan Prada Lucky, 20 Orang Senior Terlibat, Begini Nasib Pelaku
Setelah dibawa kembali ke markas, terjadi pemukulan bergantian oleh sejumlah senior di salah satu ruangan.
SERAMBINEWS.COM, KUPANG – Penyebab kematian prajurit TNI, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), mulai terungkap.
Sebelum dirawat di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT, ia mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah seniornya di Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM).
Prada Lucky menghembuskan napas terakhir pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 WITA.
Laporan intelijen yang diterima redaksi Pos Kupang menyebutkan, tindakan kekerasan tersebut melibatkan puluhan personel dengan metode pemukulan berbeda.
Sebagian menggunakan alat, sebagian lainnya menggunakan tangan kosong.
Total ada 20 orang yang diperiksa terkait dugaan keterlibatan mereka dalam peristiwa ini.
Kronologi Kejadian
Menurut hasil pemeriksaan internal, peristiwa bermula pada Minggu (27/7) malam, saat dilakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky terkait dugaan pelanggaran disiplin.
Keesokan harinya, Prada Lucky sempat melarikan diri saat meminta izin ke kamar mandi, namun berhasil ditemukan kembali di rumah salah satu warga yang dikenal sebagai ibu asuhnya.
Setelah dibawa kembali ke markas, terjadi pemukulan bergantian oleh sejumlah senior di salah satu ruangan.
Pimpinan batalyon sempat menginstruksikan agar tidak ada tindakan kekerasan terhadap junior, namun penganiayaan diduga kembali terjadi di kesempatan lain, melibatkan empat personel lain pada 30 Juli dini hari.
Pada 2 Agustus, kondisi kesehatan Prada Lucky mulai menurun, ditandai dengan muntah-muntah.
Ia kemudian dirujuk ke RSUD Aeramo karena kadar hemoglobinnya rendah.
Meski sempat membaik pada 3–4 Agustus, kondisinya kembali kritis pada malam hari dan harus dipindahkan ke ruang ICU.
Pada 5 Agustus, tim medis memasang ventilator untuk menunjang pernapasan, namun nyawanya tidak tertolong.
Baca juga: Nama 20 Terduga Pelaku Penganiayaan hingga Tewaskan Prada Lucky, Berpangkat Letda hingga Pratu
Kronologi dan Faktor Pemicu
Masih menurut laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, pemukulan terjadi akibat dari adanya penyimpangan seks (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky Chepril Saputra Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan.
Staf-1/Intel Yonif 834/WM menyampaikan bahwa pada Minggu (27/7) pukul 21.45 Wita, dilaksanakan pemeriksaan oleh Staf-1/Intel terhadap personil yang mengalami penyimpangan seksual (LGBT) an. Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
Pada Senin (28/7) sekira pukul 06.20 Wita, Prada Lucky Namo pernah kabur saat ijin ke kamar mandi untuk buang air besar, hal itu diketahui oleh anggota Staf Intel an.
Serda Lalu Parisi Ramdani mengecek kamar mandi, ternyata Prada Lucky Namo tidak ada.
Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian tersebut ke Sertu Thomas Desambris Awi.
Selanjutnya pada pukul 09.25 Wita, Serda Lalu Parisi Ramdani melaporkan kejadian perihal kaburnya Prada Lucky Namo kepada Danki A an. Lettu Inf Ahmad Faisal.
Kemudian Danki A memerintahkan para organik Kipan A melaksanakan pencarian di sekitar wilayah Pelabuhan, arah Kota dan beberapa tempat yang pernah didatangi oleh Prada Lucky Namo.
Sekira pukul 10.45 Wita, Prada Lucky Namo ditemukan di rumah salah satu warga an. Ibu Iren yang merupakan ibu asuhnya.
Setelah itu Prada Lucky Namo dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas Desambris Awi, Sertu Daniel, Serda Lalu Parisi S. Ramdani dan Pratu Fransisco Tagi Amir.
Selanjutnya, sekira pukul 11.05 Wita, bertempat di kantor Staf-1/Intel dilaksanakan pemeriksaan terhadap Prada Lucky Namo.
Saat itu datang beberapa orang senior-senior dari Prada Lucky Namo dengan membawa selang dan memukul Prada Lucky Namo secara bergantian.
Pada Senin pukul 23.30 Wita, Danyonif TP/834 Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan Danki C Yonif 834/WM Lettu Inf Rahmat untuk datang ke kantor Staf-1/Intel.
Setibanya di kantor Staf-1/Intel Danyon 834/WM memerintahkan Lettu Inf Rahmat untuk organik kembali dan tidak ada yang melakukan tindakan pemukulan serta memberikan penekanan agar tidak ada kekerasan dalam mendidik junior.
Berikutnya, pada Rabu (30/7) sekira pukul 01.30 Wita bertempat di rumah jaga kesatrian tempat Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan di sel telah datang 4 orang personel, yaitu Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja kemudian melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong.
Pada Sabtu (2/8) sekira pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.
Setelah melaksanakan pemeriksaan Prada Ricard Junimton Bulan diijinkan untuk kembali, sedangkan untuk Prada Lucky Namo dirujuk ke RSUD Aeramo dikarenakan Hemoglobin (Hb) rendah.
Pada Minggu (3/8) kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo sudah mulai membaik setelah dilakukan penanganan oleh Dokter RS.
Kemudian pada Senin (4/8) sekira pukul 19.00 - 21.30 Wita, Ibu Asuh dari Prada Lucky Namo, Ibu Iren datang menjeguk untuk memberikan semangat serta menyuapi makan saat itu kondisi Prada Lucky Namo membaik dikarenakan bisa tertawa dan bercengkrama.
Sekira pukul 23.30 Wita kondisi Prada Lucky Chepril Saputra Namo menurun sehingga dipindahkan ke ruang ICU RSUD Aeramo.
Pada Selasa (5/8) sekira pukul 04.47 Wita dilakukan pemasangan Ventilator terhadap Prada Lucky Namo untuk menunjang pernapasan.
Sebelumnya diberitakan, Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat mengatakan, timnya berhasil mengungkap keterlibatan empat anggota Yonif TP 834/WM Nagekeo yang melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo.
"Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu, " ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8).
Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan.
Proses Hukum
Sejumlah terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Subdenpom Ende untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
TNI menegaskan komitmennya mengusut tuntas kasus ini dan menindak setiap bentuk kekerasan di lingkungan satuan.
20 Pelaku Teridentifikasi
Hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM mengelompokkan pelaku menjadi dua kategori: Pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan.
Berikut ini identitas para pelaku pemukulan:
Pemukulan mengunakan selang
1. Letda Inf Thariq Singajuru
2. Sertu Rivaldo Kase
3. Sertu Andre Manoklory
4. Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
5. Serda Mario Gomang
6. Pratu Vian Ili
7. Pratu Rivaldi
8. Pratu Rofinus Sale
9. Pratu Piter
10. Pratu Jamal
11. Pratu Ariyanto
12. Pratu Emanuel
13. Pratu Abner Yetersen
14. Pratu Petrus Nong Brian Semi
15. Pratu Emanuel Nibrot Laubura
16. Pratu Firdaus
Pemukulan dengan tangan
1. Pratu Petris Nong Brian Semi
2. Pratu Ahmad Adha
3. Pratu Emiliano De Araojo
4. Pratu Aprianto Rede Raja
Baca juga: Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior, Sang Ayah Siap Taruh Nyawa, Serma Christian Minta Pelaku Dipecat
Ayah Prada Lucky Tuntut Keadilan
Sersan Mayor Christian Namo, ayah Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD yang diduga tewas akibat penganiayaan senior, bertekad mengusut tuntas kematian anaknya.
Christian yang juga prajurit TNI aktif Kodim 1627 Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyampaikan tekadnya, saat menjemput jenazah sang anak di RSUD Aeramo, Rabu (6/8/2025).
Prada Lucky merupakan prajurit Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, NTT.
"Saya akan kejar pelakunya sampai ke mana pun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan," ujar Christian, Kamis (7/8/2025), seperti dikutip Kompas.com.
Christian menjelaskan, kondisi jenazah sang anak dipenuhi luka lebam dan sayatan. Di bagian punggung, terlihat bekas hantaman benda keras. Lengan dan kaki, tampak luka bakar.
"Saya lihat sendiri ada luka-luka itu. Ada lebam di dada, perut, sampai punggung. Di kaki dan tangan ada seperti bekas sundutan rokok," ujarnya.
Christian menambahkan sebelum meninggal, sang anak sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Aeramo sejak Sabtu (2/8/2025).
Kepada dokter yang menangani Prada Lucky mengaku dipukuli seniornya di barak. Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita.
Sehari setelah kematian Prada Lucky, Komandan Kompi C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat, mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan empat prajurit berpangkat Pratu yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.
"Setelah olah TKP, tim menemukan keterlibatan empat orang terduga pelaku. Semuanya berpangkat Pratu,” ujar Rahmat.
Sementara itu, Komandan Brigif 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, menyebut pihaknya menyerahkan proses penanganan kasus itu pada penyidik Polisi Militer.
"Kita serahkan semuanya kepada penyidik Polisi Militer. Kalau terbukti, pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Agus.
Baca juga: Lestarikan Budaya Lokal, Pemkab Pidie Usulkan Kopiah Riman ke Kemenkum Aceh
Baca juga: Israel Sengaja Buat Warga Gaza Mati Kelaparan agar Hamas Menyerah atas Perintah Netanyahu
Korban Polisi Gadungan di Aceh Utara Sebut Hilang Uang hingga Rp 170 Juta |
![]() |
---|
Joel Tanos Cucu Konglomerat 9 Naga Sulut Tewas Ditikam, Sosok Wanita S Diduga Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Nama 20 Terduga Pelaku Penganiayaan hingga Tewaskan Prada Lucky, Berpangkat Letda hingga Pratu |
![]() |
---|
Prada Lucky Namo Tewas Dianiaya Senior, 20 Orang Diperiksa dan 4 Diamankan |
![]() |
---|
KP Wisanggeni Amankan Warga Peukan Bada, Tangkap Ikan dengan Bahan Peledak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.