Kupi Beungoh
Aceh, Mesin Tanpa Bensin
Betapa tidak, Provinsi Aceh telah dianugerahi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, minyak dan gas bumi (migas), tambang mineral, perkebunan, dan
Wajibkan setiap investor yang masuk ke Aceh untuk mendirikan sekolah vokasi binaan dan merumuskan jurusan yang sesuai kebutuhan, serta menyiapkan sarana dan prasarana penunjangnya.
Singkatnya, jika Aceh ingin investasi berjalan inklusif, bukan hanya menghadirkan pabrik tetapi juga menghidupkan kantong ekonomi rakyat, maka link and match bukan lagi jargon, melainkan kerja bersama.
Sekolah vokasi harus berubah menjadi mesin produksi SDM siap kerja yang mengisi ruang-ruang industri yang sudah dan akan dibangun.
Pembangunan SDM harus menjadi program prioritas.
Baca juga: ORF Migas Blok Andaman Ditetapkan di Lhokseumawe, Walikota Sayuti: 80 Persen Harus Tenaga Lokal
Hari ini, Aceh memang ibarat mesin megah yang masih mogok. SDA besar, tetapi SDM belum sepenuhnya siap menjadi penggerak.
Sudah saatnya kita berhenti menjual narasi SDA tanpa menyiapkan bahan bakarnya. Tanpa SDM unggul, Aceh hanya akan terus menjadi ladang subur yang hasilnya dinikmati orang lain.
Membangun manusia berarti menyiapkan bensin untuk mesin Aceh.
Karena pada akhirnya, emas hitam (migas) bisa habis, tetapi emas abu-abu (otak manusia) akan terus menghasilkan energi kemajuan. Semoga (*)
PENULIS adalah Dosen Teknik Mesin Universitas Malikussaleh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.