Tips Parenting Anak
Elly Risman Sentil Ayah yang Canggung Bicara Pubertas dengan Anak Perempuan: Bagaimana Seharusnya?
Elly mengkritik ayah yang secara fisik hadir, namun secara emosional dan komunikasi absen dari kehidupan anak.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Psikolog sekaligus praktisi parenting, Elly Risman, menyoroti fenomena minimnya keterlibatan ayah dalam mendampingi anak perempuan menghadapi masa pubertas.
Hal itu ia ungkapkan Elly Risman dalam podcast Nikita Willy Official di YouTube, saat menjawab pertanyaan Nikita mengenai cara ayah memulai percakapan tentang pubertas.
Menurut Elly Risman, banyak ayah masih terjebak pada pola pikir budaya yang membuat mereka enggan atau canggung membicarakan hal-hal personal dengan anak perempuan.
“Keluar dari budaya. Kenapa Anda takut? Bukankah spermamu yang membuahi sel telur istrimu sehingga kau punya anak ini, dan kebetulan dia perempuan? Kenapa kau hilang kata, hilang suara sama anak perempuanmu? Kau enggak takut sama hisabnya Allah?” tegas Elly dikutip Serambinews.com, Selasa (12/8/2025).
Elly mengkritik ayah yang secara fisik hadir, namun secara emosional dan komunikasi absen dari kehidupan anak.
Kondisi ini, menurutnya, membuat banyak anak perempuan tumbuh tanpa merasakan kehangatan dan pelukan dari sosok ayah.
Baca juga: Kapan Anak Boleh Punya HP? Elly Risman Tegaskan Orang Tua Harus Punya Prinsip, Bukan Ikut-Ikutan!
“Anak dari kecil enggak tahu bagaimana rasanya pelukan laki-laki. Itu yang membuat mereka jadi lapar sama pelukan laki-laki,” ujarnya.
Nikita Willy menambahkan, fenomena ini sejalan dengan hasil riset yang menyebut Indonesia termasuk negara dengan tingkat fatherless cukup tinggi di Indonesia akibat kurangnya peran ayah dalam pengasuhan.
Menutup pembicaraan, Elly memberikan pesan menyentuh untuk para ayah.
“Pulanglah ke rumah, sayang. Duduklah di kursi kerajaanmu sebagai ayah. Di situ tempatmu yang pertama, baru kau kerjakan yang lain. Kau bertanggung jawab pada Allah tentang anakmu,” pungkasnya.
Elly berharap pesan ini dapat mengetuk hati para ayah untuk mulai belajar dan terlibat aktif dalam membimbing anak, termasuk saat mereka memasuki masa pubertas.
Baca juga: Rahasia Mendidik Anak Laki-Laki Jadi Pemimpin Lembut & Hormati Wanita, Ini Kata Psikolog Elly Risman
Ayah, Bukan Ibu! Praktisi Parenting Elly Risman Ungkap Siapa Penanggung Jawab Utama Saat Anak Baligh
Psikolog spesialis pengasuhan anak, Elly Risman, menegaskan bahwa saat anak memasuki masa pubertas atau baligh, peran utama dalam pengasuhan justru berada di tangan ayah, bukan ibu.
Pentingnya peran ayah saat anak memasuki masa baligh ini disampaikan dalam perbincangan hangat bersama artis sekaligus ibu muda, Nikita Willy di kanal YouTube Nikita Willy Official.
Mengangkat tema “Memasuki Pubertas Anak, Ayah yang Harus Lebih Berperan”, Elly mengajak para orang tua, terutama ayah untuk mengubah cara pandang mereka terhadap peran keluarga.
“Orang selalu berpikir karena kemaluannya sama, maka ibu yang lebih paham soal anak perempuan. Padahal, anak perempuan baligh itu tetap yang bertanggung jawab ayahnya,” ungkap Elly Risman dikutip Serambinews.com, Senin (4/8/2025).
Dalam penjelasannya, Elly Risman mengurai akar persoalan, dimana saat ini banyak keluarga menempatkan ibu sebagai tokoh utama dalam semua urusan anak, padahal secara spiritual dan struktural dalam keluarga, ayah adalah pemimpin dan penanggung jawab utama akidah, akhlak dan ibadah anak.
“Jangan hidup benar secara budaya, tapi hidup benar secara agama,” tegasnya.
Baca juga: Anak Sudah Puber Tapi Belum Tahu Mimpi Basah? Elly Risman: Orang Tua Harus Ngomong Sebelum Terlambat
Elly bahkan membawa pembahasan hingga ke proses biologis pembuahan untuk menunjukkan bahwa tanggung jawab seorang ayah dimulai sejak awal kehidupan anak.
Ia menjelaskan bagaimana dari jutaan sperma, hanya satu yang melesat sangat cepat, memilih arah menuju sel telur.
Proses itu, kata Elly, diatur langsung oleh Allah, dan di situlah dasar mengapa ayah punya peran utama dalam kehidupan anak.
“Siapa yang membuat sperma itu tahu belok kiri atau kanan? Allah. Maka dari awal, laki-laki sudah ditunjuk sebagai pemimpin dan penanggung jawab,” lanjutnya.
Elly menyentil kebiasaan banyak ayah yang menyerahkan semua topik sensitif kepada ibu, termasuk tentang menstruasi anak perempuan.
Padahal, menurutnya, ayah tetap harus mempersiapkan diri dan ikut terlibat penuh, karena tanggung jawab tidak bisa disubkontrakkan.
“Bahwa anaknya akan menstruasi, ayahnya harus bercerita. Bahwa ibunya lebih ngerti secara teknis, itu soal lain. Tapi tetap, tanggung jawab ada di ayah,” ujarnya.
Tak hanya soal anak perempuan, Elly juga menyoroti sistem pengasuhan terhadap anak laki-laki yang selama ini hanya difokuskan atau dipersiapkan untuk menjadi pencari nafkah.
“Apakah kita persiapkan anak laki-laki jadi menantunya orang, suaminya orang, ayahnya orang? Atau cuma disuruh cari rupiah?”
Menurutnya, pola pikir ini membuat laki-laki dewasa banyak yang tidak siap menjalankan peran rumah tangga yang utuh karena tidak pernah dipersiapkan dari kecil.
Di akhir podcast, Elly menutup pernyataannya dengan kalimat tajam dan menggugah.
“Ber-ayah, anak-anak ini ada. Ber-ayah, dia tiada. Beribu, anak-anak ini ada. Ber-ibu, dia tiada.” Sebuah pengingat bahwa kehadiran orang tua terutama peran aktif ayah dalam pendidikan akidah dan moral adalah fondasi kehidupan anak.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Pesan Elly Risman: Orang Tua Perlu 20 Menit Sehari untuk Melihat ke Dalam Diri |
![]() |
---|
Tidak Ada Kata Telat! Begini Cara Orang Tua Memperbaiki Kesalahan Pola Asuh, Ungkap Elly Risman |
![]() |
---|
Elly Risman Beberkan Cara Mengawal Emosi Anak di Masa Pubertas |
![]() |
---|
Kapan Anak Boleh Punya HP? Elly Risman Tegaskan Orang Tua Harus Punya Prinsip, Bukan Ikut-Ikutan! |
![]() |
---|
Rahasia Mendidik Anak Laki-Laki Jadi Pemimpin Lembut & Hormati Wanita, Ini Kata Psikolog Elly Risman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.