Berita Lhokseumawe

Kisah Jelita, Guru Muda dari Lhokseumawe yang Gigih Menjemput Mimpi Jadi Psikolog

Kiki lahir di Lhokseumawe pada 22 Januari 1993, sebagai putri tunggal dari pasangan Drs Almafuadi dan Gustiana Ningsih.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
KISAH GURU MUDA - Jelita Rizky Phoenna, SPsi, Gr, Guru Bimbingan Konseling SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang gigih mengejar mimpi jadi seorang psikolog. 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Di balik ruang konseling SMA Negeri 1 Lhokseumawe, terdapat kisah seorang guru muda yang bukan hanya membantu siswa memahami diri mereka, tetapi juga tengah menata jalan menuju impiannya sendiri.

Dialah Jelita Rizky Phoenna, SPsi, Gr, sosok pendidik berdedikasi yang menjadikan profesi guru sebagai jembatan menuju cita-cita menjadi psikolog profesional.

Bagi Jelita--atau yang akrab disapa Kiki--menjadi guru bukan akhir, melainkan awal dari panggilan jiwa untuk melayani sesama lewat ilmu dan empati.

Kiki lahir di Lhokseumawe pada 22 Januari 1993, sebagai putri tunggal dari pasangan Drs Almafuadi dan Gustiana Ningsih.

Riwayat pendidikannya melewati lembaga-lembaga pendidikan di kota kelahirannya.

Mulai dari SD Negeri 2 Banda Sakti, SMP Negeri 5, hingga SMA Negeri 1 Lhokseumawe, yang kini menjadi tempatnya mengabdi.

Baca juga: Kisah Inspiratif Perempuan: Bitti dari Woyla, Kuta Radja hingga Ketua DPRK di Bumi Teuku Umar

Ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Medan Area (UMA) dengan memilih jurusan Psikologi.

Bidang yang ia yakini sebagai panggilan batin karena kegemarannya mendengar dan membantu orang lain menyelesaikan persoalan.

Kiki mengawali karier sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SLB Aneuk Nanggroe pada tahun 2016.

Ia tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi wali kelas dan pembimbing bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Pengalaman itulah yang membentuk empati dan karakter kepeduliannya sebagai pendidik.

Ia memandang profesinya sebagai ruang untuk belajar memahami manusia.

Sekaligus sebagai latihan nyata sebelum sepenuhnya mengemban peran sebagai psikolog kelak. 

Baca juga: Kisah Inspiratif! Malasari, Pengusaha Kue Asal Aceh Barat yang Bisa Bangkit dari Keterbatasan Fisik

Pada 2023, ia mengikuti seleksi PPPK sebagai salah satu langkah strategis dalam meniti jenjang karier ke depan.

Kini, sebagai guru BK di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Kiki terus menunjukkan dedikasi tinggi. 

Ia menerapkan pendekatan personal kepada siswa--mendekati mereka sebagai teman sebelum membimbing sebagai guru.

Ia percaya bahwa semangat dan perubahan sikap siswa tidak akan muncul hanya dari instruksi, tetapi dari rasa aman dan dimengerti.

Prinsip hidup yang ia pegang sederhana: tidak mencampuri urusan orang lain dan menjaga sikap positif dalam segala situasi.

Baca juga: Kisah Inspiratif Pasutri Penjual Bu Prang di Gerbang Masjid Agung Al-Falah, Menu Racikan Sendiri

Selain aktif mengajar, Kiki juga mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan sosialisasi di luar kota.

Khususnya terkait dengan pendidikan anak berkebutuhan khusus dan pengembangan konseling.

Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan waktu untuk “healing” dengan menikmati kopi atau bepergian singkat untuk menyegarkan pikiran. 

Sikapnya yang tenang, empatik, dan penuh kesabaran membuatnya dicintai oleh siswa maupun kolega.

Melalui kisah hidup dan pengabdiannya, Jelita Rizky Phoenna menjadi teladan bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang tengah merintis jalan di dunia pendidikan dan psikologi.

Pesannya kepada anak muda pun sederhana namun kuat.

"Selalu semangat dalam menjalani hidup, berpikir positif, dan lakukan sesuatu sesuai kemampuan,” pesan Kiki. 

“Dengan usaha dan keyakinan, setiap orang bisa mencapai versi terbaik dari dirinya sendiri,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved