HUT Kemerdekaan RI

Megawati Menangis: Kemerdekaan RI Bukan Hadiah Tapi Direbut Lewat Tumpahan Darah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri upacara HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Megawati Soekarnoputri bakal memimpin upacara hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025). 

"Saya tegaskan tugas kita sebagai kader PDIP adalah menjaga api kemerdekaan agar tetap menyala. Tidak pernah padam oleh dorongan kepentingan pribadi maupun golongan, tidak goyah oleh godaan kekuasaan, dan tidak tunduk pada politik yang mengkhianati rakyatnya sendiri," jelas Megawati.

Dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI ini, turut dihadiri oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, putra Megawati yang juga Ketua DPP M Prananda Prabowo serta istri, Nancy Prananda.

Lalu, jajaran DPP PDI Perjuangan periode 2025-2030 serta peserta upacara terdiri dari pengurus inti (ketua, sekretaris dan bendahara) DPD dan PDC PDIP DKI Jakarta, ketua, sekretaris dan bendahara badan/sayap yang berada dalam naungan PDIP dan satgas PDIP.

Acara juga diisi dengan penampilan seni budaya tarian khas Yogyakarta serta paduan suara.

Baca juga: Sempat Kontroversi, Megawati Lantik Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDI P

Megawati Perintahkan Kadernya Lawan Pengkhianatan Konstitusi

Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, memerintahkan kadernya untuk melawan penyalahgunaan dan pengkhianatan konstitusi.

Perintah ini disampaikan Megawati saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di hadapan ratusan kadernya.

"Lawan segala bentuk penyalahgunaan dan pengkhianatan terhadap konstitusi," kata Megawati di Kompleks Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025).

Adapun perintah untuk melawan pengkhianatan konstitusi menjadi satu dari lima perintah Megawati kepada para kadernya.

Putri Presiden RI ke-1, Sukarno, itu juga memerintahkan agar kader PDI-P turun ke masyarakat bukan hanya saat meminta dukungan atau suara.

Kader partai banteng, perintah Megawati, harus mendengar keluh kesah masyarakat dan membantu mereka memecahkan masalah yang dihadapi.

 Perintah berikutnya adalah kader PDI-P harus disiplin dalam berorganisasi, ideologi, teori, pergerakan, dan perbuatan.

Menurutnya, PDI-P akan menjadi partai yang rapuh jika kader-kadernya tidak disiplin.

"Mudah diombang-ambingkan kepentingan," tuturnya.  

Lebih lanjut, Megawati juga memerintahkan kader PDI-P menjadikan semangat proklamasi sebagai semangat menjaga perjuangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved